Setahun Penuh, Al Quran Raksasa di Ciwandan Ditulis Tangan Usai Tahajud

Al Quran berukuran 1,81 meter itu menjadi salah satu icon Pondok Pesantren Al-Hikmah Cigading, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon

Hairul Alwan
Sabtu, 17 April 2021 | 14:37 WIB
Setahun Penuh, Al Quran Raksasa di Ciwandan Ditulis Tangan Usai Tahajud
Mukarromi Ma'shum pengurus ponpes Al-Hikmah menunjukan Al Quran Raksasa (Suara.com/Adi Mulyadi)

Diungkapkan Romi, KH. Ahmad Basharudin sediri adalah seorang ulama yang mempunyai kelebihan dibidang pembuatan kaligrafi. Oleh karena itu, keahliannya dituangkan dalam tulisan Al Quran raksasa ini.

"Beliau menulis sebanyak 4 Al Quran besar, dengan ukuran berbeda-beda. Namun ini yang paling besar. Satu Al Quran diberikan kepada KH. Anom Suryalaya Jawa Timur, satu lagi di berikan kepada Masjid Istiqlal Jakarta, yang duanya ada disini, namun ini yang paling besar," ungkapnya.

Dikatakan Romi, pada masa itu KH. Ahmad Basharudin memiliki ribuan santri. Santri tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Cilegon, Serang, Pandeglang dan sekitarnya.

"Santri beliau juga ada yang dari luar daerah, seperti Sumatra Jawa dan lainnya, karena banyak juga, dan tentunya ini menjadi Hasanah bagi Kota Cilegon sebagai Kota santri, meskipun kondisi saat ini agak berbeda jadi santri di Cilegon sedikit berkurang, " katanya.

Baca Juga:Tradisi Tadarus Al Quran Raksasa, Hatam Hingga Tiga Kali Selama Ramadhan

Setidaknya, lanjut Romi, yang dilakukan oleh KH. Ahmad Basharudin mencerminkan bahwa Kota Cilegon ini kaya. Tentunya, Al Quran itu ditulis untuk memotivasi para santri di Ponpes Al-Hikmah. 

"Tentunya juga memberikan kontribusi kekayaan intelektual dengan kapasitas beliau seorang pendidik para santri," katanya.

Ditegaskan Romi, keberadaan Al Quran raksasa yang berada di Ponpesnya itu bukan suatu rekayasa belaka yang dibuat tanpa perjuangan. Melainkan ini adalah fakta

"Ini bukan mengada-ada atau sesuatu yang diada-ada, bukan datang tiba-tiba, melainkan ini ditulis secara langsung oleh ulama, dan ini bukan cetakan," tegasnya.

Dirinya juga berharap, Al Quran raksasa itu bisa dilirik pemerintah dan menjadikan salah satu icon di Kota Cilegon sebagai salah satu bukti bahwa Kota Cilegon adalah Kota santri. 

Baca Juga:Isu Masuk Islam, Naysilla Mirdad Siapkan Buka Puasa untuk Jamal Mirdad

"Kemudian menjadi warisan bersama, sehingga bisa menjadi motivasi siswa dan siswi di Cilegon untuk mencintai Al Quran dan mencintai kaligrafi sehingga bisa berkarya," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini