Biarawati Irena Handono Pindah Agama, Menantang Cari Kelemahan Islam

Dulu Irena Handono mempelajari Islam untuk mengetahui kelemahannya kini malah mengakui Islam sebagai yang sempurna.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 April 2021 | 03:38 WIB
Biarawati Irena Handono Pindah Agama, Menantang Cari Kelemahan Islam
Irena Handono (instagram)

“Pertama baca, saya ah ini bener, ini logic. Ini bener. Dari situ saya makin gali dan lihat berbagai sisi perbandingannya dan pelaksanaannya (konsep ketuhanan Islam) semakin yakin Surat Al Ikhlas,” jelasnya di kanal YouTube tvOne News.

Irena Handono mengatakan hidayah adalah anugerah dari Allah SWT, dan ini baginya adalah nikmat luar biasa. Sebab kata dia, ada lho orang sudah diberi hidayah Allah SWT tapi dicampakkan lah nikmat hidayah itu. Jadi ada jalan pula, Allah sudah beri hidayah pun, masih diberi kesempatan mau terima atau nggak.

Irena Handono mengibaratkan hidayah diberi dan manusia sendiri yang menentukan apakah terima atau tidak, seperti ibu membuat masakan yang enak menurut dia.

Kemudian sang anaknya disuruh makan, Irena Handono pilih juga makan atau tidak. Dan ada yang menumpahkan makanan kembali.

Baca Juga:Usai Bertemu, PPP dan PKS Buka Peluang Bentuk Poros Islam Menuju 2024

“Hidayah tak ada nilai tandingannya. Hidayah dibandingkan dengan gunung emas gunung berlian pun tidak tertukar,” kata Irene Handono.

Irena Handono mengatakan ada pengalaman menarik saat awal dia memutuskan jadi mualaf. Irena Handono menjadi mualaf sehari sebelum Ramadhan. Praktis, ritme hidupnya menyesuaikan dengan ibadah puasa Ramadan. Dia kala itu sembunyi-sembunyi dari keluarganya.

“Umi bersyahadat persis sehari sebelum Ramadhan, dengan disaksikan KH Misbach. Saat itu keluarga belum tahu. Saat sahur tiba, umi makan buah ataupun roti. Itupun sembunyi sembunyi. Maka, kalau umi boleh jujur, berbuka dengan air putih adalah menu buka puasa paling nikmat bagi umi,” kata Irene dalam cuitannya di Twitter, Selasa 13 April 2021.

Awal-awal ujiannya muncul. Saat siang hari Irene diajaki makan. Tapi kan dia sedang berpuasa dan keluarga nggak tahu dia telah memeluk Islam.

“Siang hari umi diajak makan, tapi umi menolak. Ini sebuah ujian. Di sinilah nikmanya sebuah iman. Berbuka pun berbeda dengan yang lain yang meriah, umi sendiri dengan menu seadanya,” tulisnya.

Baca Juga:4 Tradisi Warga Banten yang Dilakukan saat Bulan Ramadhan, Kental Keislaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini