SuaraBanten.id - Sirup Fruktosa dan tepung jagung asal Cilegon senilai Rp3 miliar di ekspor ke Vietnam.
Sebelum diekspor ke Vietnam, dua jenis turunan jagung itu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Karantina Pertanian Cilegon.
Untuk jumlahnya, sirup fruktosa jagung sebanyak 408,5 ton dan 111 ton tepung jagung dengan nilai total Rp3 miliar dikirim ke Vietnam.
Pemeriksa Karantina Tumbuhan mengatakan, Abad Badrusalam mengatakan, tidakan karantina meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesesuaian alat angkut dan keamanan pangan dan pakan.
Baca Juga:Rumah Makan di Cilegon Dilarang Buka Siang Hari
“Bahwa sirup fruktosa jagung merupakan pemanis buatan dari turunan produksi jagung yang digunakan sebagai pemanis dalam makanan kemasan dan minuman kemasan, sementara tepung jagung digunakan untuk membuat makanan lebih padat dan pulen,” ujarnya, Selasa (13/4/2021).
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan bahwa karantina melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap organisme tumbuhan pengganggu sesuai dengan standar operasional prosedur serta memastikan jaminan mutu produk yang dilakukan dalam serangkaian tindakan karantina tumbuhan.
“Kami lakukan untuk memfasilitasi ekspor, dengan menerbitkan phytosanitary certificate (PC) yang disyaratkan oleh negara Vietnam agar ekspor diterima negara tujuan dan tidak mengalami penolakan,” pungkas Arum.