Waduh, Tukang Bakso se-Tangsel Tidak Jualan Dua Hari Gegara Hal Ini

"Dipastikan pedagang bakso se-Tangsel enggak jualan, karena di pasar itu enggak ada (daging sapi). Tapi kalau yang jualan bakso ayam ya mungkin aja,

M Nurhadi
Kamis, 21 Januari 2021 | 07:44 WIB
Waduh, Tukang Bakso se-Tangsel Tidak Jualan Dua Hari Gegara Hal Ini
ILUSTRASI-Penjual Bakso (Foto: Amelia)

SuaraBanten.id - Naiknya harga daging sapi di pasaran tak hanya berdampak bagi para pedagang, tetapi para pedagang bakso di Kota Tangerang Selatan.

Para pedagang bakso terdampak lantaran para penjual daging sapi mogok berjualan sehingga tak ada pasokan daging untuk diolah menjadi bakso.

Ketua Perhimpunan Penjual Bakso dan Mie Ayam Kota Tangsel Sutrisno mengatakan, dia dan anggotanya bakal libur berjualan selama dua hari.

Bukan untuk protes terhadap harga daging yang sedang naik, melainkan karena tak ada penjual daging yang beroperasi.

Baca Juga:Kisah Pilu Aisyah, Bocah 10 Tahun Jadi Yatim Piatu Usai Ibu Wafat Covid-19

"Besok dipastikan enggak jualan, enggak ada daging. Konfirmasi ke bos yang kita langganan di pasar itu, katanya enggak bisa, mau nyolong-nyolong malah kita yang kena," kata Sutrisno saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (20/1/2021).

Meski begitu, Sutrisno menuturkan, tak menutup kemungkinan akan ada pedagang bakso yang tetap beroperasi.

"Ya sudah dipastikan pedagang bakso se-Tangsel enggak jualan, karena di pasar itu enggak ada (daging sapi). Tapi kalau yang jualan bakso ayam ya mungkin aja, ayam kan banyak," tuturnya.

Lebih lanjut Sutrisno menerangkan, pihaknya akan off berjualan sementara selama dua hari hingga para penjual daging di pasaran sudah berjualan lagi.

"Kita enggak dagang bakso sampai Jumat. Sabtu Insya Allah sudah mulai ada. Hari ini masih jualan, ngabisin stok kemarin," terang pemilik lapak Bakso Mas Tris di Ciputat itu.

Baca Juga:Detik-detik Kawanan Rampok Bercelurit, Gasak Rp36 Juta di Minimarket

Sebelumnya, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cimanggis, Ciputat bernama Adi mengatakan, dia dan rekan sesama profesinya itu mogok berjualan daging selama tiga hari.

Aksi ini sebagai sikap protes lantaran harga daging sapi terkini naik mencapai Rp120 ribu per-kilogram. Kenaikan itu diketahui terjadi sejak awal tahun baru 2021.

"Kita mogok dagang karena posisinya (harga) lagi mahal. Makannya kita demo dengan cara berhenti dagang selama tiga hari, Rabu, Kamis dan Jumat. Mulai dari semalem juga enggak dagang," katanya ditemui di Pasar Cimanggis, Ciputat, Rabu (20/1/2021).

Adi mengaku keberatan dengan naiknya harga daging tersebut. Dia menerangkan, kenaikan harga daging itu terjadi sejak awal tahun baru.

"Naik sejak tahun baru kemaren. Awal naik seribu, sampai sekarang malah jadi Rp10 ribu naiknya," ungkapnya.

Dengan adanya kenaikan Rp10 ribu itu ia mengaku rugi. Hal ini disebabkan sepinya pembeli dan hanya mengandalkan pembeli dari tukang bakso dengan harga beli dari tempat pemotongan hewan.

"Harganya naik Rp10 ribu jadi Rp120 ribu. Biasanya Rp100 ribu, naik dari pemotongan Rp110 ribu. Kerugian pasti ada, kita masukin (jual) ke tukang bakso segitu, Rp110 ribu, cuma balik modal aja. Langganan enggak mau ditaekin, jadi lebih baik libur dulu," papar Adi.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini