Kreativitas di Tengah Pandemi, Sate Bandeng Khas Banten Disulap Jadi Burger

Cepi mengakui, dirinya termotivasi membuat kedai olahan Ikan Bandeng sejak diajak study banding oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Serang pada 2003.

M Nurhadi
Senin, 04 Januari 2021 | 09:36 WIB
Kreativitas di Tengah Pandemi, Sate Bandeng Khas Banten Disulap Jadi Burger
Pemilik Kedai Olahan Bandeng Kang Cepi saat menunjukan beberapa makanan khas Banten, di Jalan Kiuju, Kaujon Tengah, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin(4/1/2021). [Suara.com/Febi]

SuaraBanten.id - Provinsi Banten yang dikenal dengan seribu kiai dan sejuta santri ternyata memiliki makanan khas asli daerah yang tak dapat dilewatkan yakni, sate bandeng.

Namun sate ini berbeda dengan kebanyakan, salah satu wirausaha yang bertempat tinggal di ibukota Banten, Cepi Awaludin tidak hanya menawarkan Sate Bandeng yang mengolah Ikan Bandeng menjadi berbagai jenis makanan.

Cepi Awaludin yang akrab di sapa Kang Cepi mengatakan, ikan bandeng dirinya olah mulai dari kulit, daging, duri hingga tulang berulang.

Mulai dari makanan kekinian seperti Burger, kata dia, sampai minuman penyegar es cendol, kerupuk hingga cendol.

Baca Juga:Benarkah Ribuan Jemaah Tanpa Masker Sambut Ustaz Abdul Somad? Ini Faktanya

"Saya kira, anak-anak, remaja hingga orang dewasa bisa merasakan makanan khas Banten yang berasal dari Ikan Bandeng. Karena banyak kandungan frotein, dan menjaga daya imun agar tetap sehat," ungkap Kang Cepi pemilik kedai olahan Ikan Bandeng, di kediamanya Jalan Kiuju, Kaujon Tengah, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin(4/1/2021).

Ia menjelaskan, untuk olahan seperti es cendol Bandeng tidaklah jauh berbeda dengan es cendol pada umumnya dengan kandungan karbohidrat.

Burger sate Bandeng khas Banten (Suara.com/Febi)
Burger sate Bandeng khas Banten (Suara.com/Febi)

"Es Cendol Bandeng sangat cocok untuk anak-anak. Selain segar, banyak protein untuk menambah daya ingat," kata pria yang memiliki tiga orang anak itu.

Ia menyebut, remaja masa kini lebih menyukai makanan seperti burger sehingga burger bandeng dengan aroma ikan yang khas.

"Para remaja atau muda mudi di Kota Serang harus cobaan Burger Bandeng, pasti ketagihan," jelasnya.

Baca Juga:Viral Sitkom Tetangga Masa Gitu Ramalkan Pandemi? Warganet: Konspirasi!

Sementara, kerupuk bandeng Stik Milk Fish Bone, dan Cula Badak juga menarik banyak warga.

"Rasanya gurih dan nikmat disantap pakai nasi maupun menjadi cemilan di pagi hari sambil meminum kopi," ujarnya.

Ia mengakui, dirinya termotivasi membuat kedai olahan Ikan Bandeng sejak diajak study banding oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Serang pada 2003.

"Awalnya di 2003 hanya membuat makanan Sate Bandeng. Saya pun termotivasi dan kembangkan selama 18 tahun hingga 2021. Alhamdulillah mendapatkan omset pertahun senilai Rp 85 juta," ujar Kang Cepi sambil menunjukan prodak-prodak makanan olahan Ikan Bandeng sambil mengakhiri wawancara.

Dalam memulai usaha kedai olahan Bandeng Kang Cepi dirinya di bantu dengan 6 pegawai. Bagi yang ingin memesan, bisa langsung datang ke Jalan Kiuju, Kaujon Tengah, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Bahkan bisa melalui Media Sosial (Medsos) seperti Facebook dengan nama Sate Bandeng Kang Cepi, dan Instgram @Satebandeng69. Atau melalui nomor Whatshapp 081807769940.

Harga kisaran Cendol Bandeng di bandrol Rp 5 Ribu, Burger Bandeng Rp 13 Ribu, Cula Badak Rp 20 ribu perseratus gram, Kerupuk Kulit Bandeng Rp 12 Ribu, dan Stik Milk Fish Bone seharga Rp 10 Ribu.

Kontributor : Feby Sahri Purnama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini