Cedera Lutut Jadi Alasan Ledi Utomo Meniti Karier sebagai Pelatih

Mantan bek Timnas Indonesia itu kini menjadi asisten pelatih tim Persita Tangerang U-20.

Rully Fauzi
Rabu, 02 Desember 2020 | 05:15 WIB
Cedera Lutut Jadi Alasan Ledi Utomo Meniti Karier sebagai Pelatih
Mantan pemain Timnas Indonesia, Ledi Utomo mulai meniti karier menjadi asisten pelatih di tim Persita Tangerang U-20. (ANTARA/HO/MO Persita Tangerang)

SuaraBanten.id - Cedera lutut yang selalu menghantui membuat mantan bek Persita Tangerang dan Timnas Indonesia, Ledi Utomo memutuskan gantung sepatu pada 2019 dan akhirnya kini mulai meniti karier kepelatihannya bersama tim Persita Tangerang U-20 dengan modal lisensi C AFC.

"Karena cedera lutut yang tak kunjung sembuh, akhirnya berhenti sebagai pemain profesional. Memang itu alasan utama saya gantung sepatu. Dan akhirnya mulai dari situ baru terpikirkan untuk melatih," ungkap Ledi Utomo dikutip dalam laman resmi Persita.

Sejak menjadi pemain, pria berusia 37 tahun itu memang lekat dengan Persita. Sempat berkelana ke sejumlah klub di Tanah Air, namun cinta akan menemukan jalannya sendiri.

Ledi akhirnya kembali ke pelukan Persita untuk mendampingi pelatih kepala tim Persita U-20, Luis Edmundo Durant.

Baca Juga:Timnas Indonesia U-19 Bakal Lakoni Sederet Uji Coba dalam TC di Spanyol

Melatih tim junior menjadi tantangan tersendiri bagi Ledi. Ia harus bisa menjadi mentor yang baik. Namun bukan hanya itu, seorang pelatih juga harus bisa jadi contoh untuk pemain-pemain yang masih belia.

Di satu sisi ia juga memiliki ambisi untuk bisa mencetak pemain-pemain muda potensial serta mengorbitkannya di tim senior kelak.

"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita bisa menjadikan mereka pemain yang tidak hanya memiliki skill sepak bola yang baik, tapi juga memiliki attitude atau sikap yang baik juga, baik di dalam maupun di luar lapangan," kata Ledi.

"Menjadi pelatih sekarang tentu beda dengan zaman waktu jadi pemain ya. Kalau dulu waktu jadi pemain, kita yang diteriaki sama pelatih, sekarang berbalik, kami yang meneriaki pemain. Tapi dua-duanya tetap sama, tetap menyenangkan karena memang pada intinya saya cinta sepak bola," tuturnya menambahkan.

Ia juga mengaku tak kesulitan beradaptasi di staf kepelatihan. Ledi banyak dibantu oleh tim pelatih lain dan secara perlahan antara satu pelatih dengan pelatih lain saling memahami apa yang diperlukan.

Baca Juga:Persita Masih Bingung Aturan Pembayaran Subsidi PT LIB

"Alhamdullilah, chemistry dengan tim pelatih sangat baik karena tim pelatih Persita U-20 yang sekarang ini juga bukan orang baru. Semua kami tim pelatih sudah kenal satu sama lain dan bukan orang asing lagi. Jadi sudah lebih mudah untuk bekerja sama," pungkas pria bertinggi 185 cm itu.

[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini