UMKM Banten Harus Tahu! Dinsos Siapkan Fasilitas Usaha Ekonomi Produktif

Bantuan tidak berwujud uang tunai, melainkan berupa barang yang bisa dimanfaatkan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk berwirausaha.

M Nurhadi
Selasa, 27 Oktober 2020 | 08:47 WIB
UMKM Banten Harus Tahu! Dinsos Siapkan Fasilitas Usaha Ekonomi Produktif
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Darma Sumapradja (Antara/Mulyana)

SuaraBanten.id - Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) tahun 2021 akan segera direalisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Sosial (Dinsos) guna mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Berdasarkan rencana, bantuan sosial berupa fasilitasi usaha produktif tersebut akan disalurkan kepada 2.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Darma Sumapradja menyampaikan, bantuan sosial tersebut merupakan wujud komitmen sinergitas Pemprov Banten dengan Pemerintah Pusat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Ia menambahkan, bantuan itu tidak berwujud uang tunai, melainkan berupa barang yang bisa dimanfaatkan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk berwirausaha.

Baca Juga:Go Digital ASEAN, 20.000 UMKM Siap Masuk Ekosistem Digital

"Ada usaha ekonomi produktif, yaitu mereka yang tidak pernah sama sekali masuk ke dunia wirausaha. Kita akan perkenalkan dan membawa KPM yang sudah lebih dulu berwirausaha menjadi motivator dari mereka untuk mereka," ujar ujar Budi di jakarta, Senin (26/10/2020).

"Jadi nanti dikasih bantuan modal berupa barang, tidak berupa uang. Kemudian barang itu bisa mereka putar melalui proses bisnis," kata Budi Dharma, saat menjadi narasumber pada dialog bertemakan 'Efektivitas Guyuran Bansos di Tengah Pandemi'," sambungnya dikutip dari Antara.

Ia juga menyebut, bantuan tersebut akan disalurkan kepada sekitar 2.500 KPM yang merupakan 'lulusan' penerima bansos Jamsosratu.

"2.500 KPM itu kami ambil dari penerima bansos Jamsosratu yang sudah sejak 2013 digulirkan sampai 2020 ini. Nah, berdasarkan assessment, pendampingan, itu banyak keluarga binaan yang sudah meningkat secara ekonomi," ujar Budi.

"Jadi nanti tahun 2021, 2.500 KPM tadi akan graduate (lulus), Anda lulus dari kemiskinan. Kita harapkan bisa mandiri, karena ada bantuan modal," imbuhnya.

Baca Juga:Pegawai Positif Covid-19 Meninggal, Dinsos Sumut Gelar Swab Test Massal

Ia menjelaskan, ada perbedaan mendasar dalam program-program terkait bantuan usaha ekonomi produktif di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam hal ini, Dinsos sebagai OPD yang menangani persoalan kesejahteraan sosial, tujuan utamanya yaitu menjadikan masyarakat bisa berdaya secara ekonomi dan sudah berupaya untuk meningkatkan taraf hidup.

"Kalau di OPD-OPD yang sifatnya lebih pada 'leading sector' perekonomian, program usaha ekonomi produktif semacam ini harus berhasil, karena itu adalah OPD yang menangani perekonomian. Kami OPD yang menangani kesejahteraan sosial.

"Jadi keberhasilan bantuan tersebut bukan tujuan utama. Tapi bahwa masyarakat secara ekonomi telah berdaya itu tujuan utama. Jadi yang penting ada pergerakan ekonomi dulu. Ini yang harus dipahami. Jadi secara sosial yang penting masyarakat sudah berusaha, mengupayakan sesuatu untuk peningkatan taraf hidup," kata Budi.

Budi juga berharap, program-program berkelanjutan secara sinergis dilakukan antar OPD di Pemprov Banten.

"Jadi yang sudah meningkat itu kita setop bantuan, kita beri bantuan lanjutan yang lain. Kami berharap, sustainabilitas ini tidak hanya di dinas sosial. Jadi setelah kemiskinan kita bina, ada yang meningkat itu ditangkap oleh OPD lain, ada dinas koperasi, UMKM, dan lainnya," kata dia.

Budi menyebut, ada banyak potensi, seperti pelampung oranye yang ada di pesawat pembuatnya dari KPM Jamsosratu di Tangerang.

"Memang 'trademark-nya' ada perusahaan, tapi secara handycraft itu yang buat penerima Jamsosratu ternyata," kata Budi Dharma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini