164 Santri di Kab. Tangerang Reaktif Covid-19, Satgas Minta Tunda Pulang

Hasil rapid testnya waktu itu reaktif. Kemudian orang tuanya mencoba untuk test swab anaknya, dan hasilnya positif Covid-19, ujar Hendra.

M Nurhadi
Rabu, 14 Oktober 2020 | 07:20 WIB
164 Santri di Kab. Tangerang Reaktif Covid-19, Satgas Minta Tunda Pulang
Santri dari Pondok Pesantren atau Ponpes Tahfidz Insan Pratama, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang (Suara.com/Tion)

SuaraBanten.id - Setidaknya 164 santri Pondok Pesantren Insan Pratama di Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang dinyatakan reaktif Covid-19 usai mengikuti rapid test massal.

Hasil ini diperoleh setelah sekitar 523 penghuni Pondok Pesantren tersebut mengikuti rapid tes massal pada Senin (12/10/2020) lantaran terdapat satu santriwati yang dinyatakan terpapar Covid-19.

“Betul, ada 164 santri yang reaktif setelah melakukan rapid test massal kemarin. Rencananya akan kami lakukan swab kembali,”k ata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmidzi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (13/10/2020).

Ia menyebut, santri putri itu diketahui positif Covid-19 usai dia berinisiatif untuk melakukan tes swab mandiri bersama orang tuanya.

Baca Juga:Temui Walikota Tangsel, Massa Mahasiswa Cipayung Plus Usir Awak Media

“Hasil rapid testnya waktu itu reaktif. Kemudian orang tuanya mencoba untuk test swab anaknya, dan hasilnya positif Covid-19,” ujar Hendra, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).

Mendapati informasi ini, satgas setempat lantas melakukan rapid tes massal di lingkungan pondok pesantren itu karena Hendra menduga santriwati ini terpapar di area ponpes tersebut.

“Dugaannya begitu. Hasilnya juga mengindikasikan 260 orang di pondok pesantren reaktif Covid-19,” tuturnya.

Meski demikian, Hendra mengatakan ada kendala saat ia melakukan tes massal di Ponpes Insan Pratama. Pasalnya, pengurus pondok pesantren memilih untuk memulangkan para santrinya meski terjadi penularan Covid-19.

“Mereka rencananya mau mulangin santrinya, kami sudah larang bahkan Pak Bupati juga marah begitu tahu informasi ini. Kalau dibawa pulang kan sama saja menyebarkan virus itu kemana-mana, makanya rencana hari ini Pak Asda I satu mau ke sana untuk koordinasikan,” ucap Hendra.

Baca Juga:3 Juta Warga Jalani Pengambilan Sampel Tes Covid-19 di China

Ia juga mengimbau kepada para orang tua santri untuk bersikap tenang saat anaknya di-swab. Hendra mengatakan, jika para santri yang reaktif tidak menjalani swab tes, maka Dinkes Kabupaten Tangerang akan kesulitan memutus penyebaran covid-19 di lingkungan pondok pesantren tersebut.

Hingga berita ini publish BantenHits.com masih mengupayakan konfirmasi pihak Pondok Pesantren.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak