SuaraBanten.id - Sanan (32), satu dari enam orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal KM Puspita Jaya yang selamat, menceritakan kejadian saat ditolong kapal pesiar berbendera Amerika Serikat, Eurodam.
KM Puspita Jaya yang mengangkut 16 orang, tenggelam di perairan laut Selat Sunda pada, Kamis (18/5/2020) sore sekitar pukul 17.30 WIB, akibat dihantam gelombang besar.
Enam orang asal Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten berhasil selamat. Sedangkan 10 nelayan lainnya hilang dan masih dilakukan pencarian oleh Basarnas Banten.
Sanan, salah satu korban yang selamat, menceritakan setelah terombang-ambing di kapal yang mereka tumpangi selama satu hari satu malam, tiba-tiba ada kapal pesiar yang melintas.
Baca Juga:Enam Nelayan Terombang-ambing di Selat Sunda, Ditolong Kapal Pesiar Amerika
Tak berpikir panjang Sanan langsung berenang untuk meminta pertolongan.
"Alhamdulillah sekitar jam 5 (Jumat sore kemarin) itu ada kapal pesiar yang lewat. Setelah saya lambaikan dia ngasih klakson," kata kata Sanan kepada Suarabanten.id di Teluk, Labuan, Sabtu (20/6/2020).
Tak berpikir panjang dan bermodalkan pelampung, Sanan langsung berenang selama 20 menit menghampiri kapal pesiar tersebut.
Ia berharap kapal tersebut bisa menolongnya untuk kembali ke daratan setelah satu hari satu malam diatas kapal yang hampir karam.
"Langsung saya dekatin gak nunggu dekat, langsung berenang pake pelampung. Siapa tahu kalau disamperin mah (dia) kasihan mau nolongin. Mereka langsung nurunin sekoci dan dia juga manggil kapal pesiar lainnya dan akhirnya kami langsung dirawat,"ujarnya.
Baca Juga:Sehari 1 Malam di Laut Lepas, Cerita Korban Kapal Tenggelam di Selat Sunda
Setelah dirawat, Basarnas baru mendapatkan laporan terkait adanya kecelakaan laut tersebut. Pihak Basarnas langsung melakukan penjemputan terhadap para nelayan yang selamat.
Kepala Basarnas Banten, M. Zaenal Arifin membenarkan jika para nelayan yang selamat ditemukan oleh kapal pesiar Amerika.
Hari ini proses pencarian terhadap 10 nelayan yang merupakan warga Labuan dilanjutkan.
Basarnas menurunkan 3 unit kapal yang berasal dari satu Unit kapal Basarnas Banten, Lampung dan Jakarta.
"Khusus untuk kapal dari Banten dan Lampung sendiri karena menurut keterangan para nelayan akan ke pulau Rakata, kita cari di sekitar Pulau Rakata," paparnya.
Dalam proses pencarian, gelombang air laut di Selat Sunda perlu di waspadai Tim Basarnas, lantaran berdasarkan prediksi dari BMKG gelombang air laut terbilang tinggi, diperkirakan mencapai 3 hingga 4 meter.
Basarnas akan melakukan pencarian selama 7 hari kedepan terhadap 10 nelayan yang masih hilang.
Kontributor : Saepulloh