"Waktu itu dapat kartu dari desa. Pertama dapet dari RT, terus disuruh diserahin lagi sama RT ke Rakmadi. Terus kartunya (sekarang) juga hilang. Saya kasih dulu sama pengurusnya itu, waktu bulan Januari. Waktu saya nanyain lagi karena penasaran. Pas dicek katanya dia nggak nerima kartunya. Dari awal saya nggak pegang kartu itu, pokoknya pas pencairan di kasih sembako saja," katanya.
Sementara, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Labuan Adnan membenarkan, jika Amah terdaftar sebagau KPM Program sembako, namun sejak beberapa terakhir saldo di kartunya mendadak hilang berdasarkan keterangan dari sang agen.
"Emang atas nama Amah pemegang kartu PKH pernah pendapatan (program sembako), tapi beberapa bulan ini saldonya nol," ujarnya.
Hal serupa tak hanya dialami Amah, Adnan membenarkan banyak saldo KPM tiba-tiba hilang. Pun persoalan tersebut tak hanya dialami warga pengungsian di Teluk, Kecamatan Labuan, melainkan di wilayah lain di Pandeglang.
Baca Juga:Miris, Cerita Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
Adnan mengaku kerap diprotes oleh agen gegara persoalan itu. Kini, Adnan masih menunggu laporan dari agen terkait jumlah KPM yang saldonya kosong, termasuk milik Amah.
"Betul saldo banyak yang nol dan ini bukan hanya di Teluk saja Se-Kabupaten Pandeglang. Lagi nunggu hasil rekapan dari agen. Karena kewajiban agen memberikan laporan ke saya dan dinas. Terkait penyaluran sembako, termasuk berapa jumlah KPM yang saldonya nol. BNBA nomor kartu dan alamat KPM, maka saya akan merekap se-kecamatan berapa banyak yang saldo nol. Dan saya akan laporkan ke dinas dan dinas akan melaporkan ke Kemensos," ujarnya.
Lantaran itu, Adnan berharap kepada Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang untuk membuat surat edaran supaya agen cermat dalam membuat laporan penyaluran termasuk bagi KPM yang saldonya kosong. Sebab agen bukan hanya sekedar penyalur tetapi administrasi laporannya ke pendamping.
Kontributor : Saepulloh
Baca Juga:Kisah Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur