Identitas Warga Pandeglang Positif Corona Bocor, Pemkab Tak Mau Disalahkan

Pemkab Pandeglang justru menyalahkan bocornya identitas itu ke warga.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 10 Mei 2020 | 13:36 WIB
Identitas Warga Pandeglang Positif Corona Bocor, Pemkab Tak Mau Disalahkan
Penjemputan warga Pandeglang positif virus corona. (ist)

SuaraBanten.id - Identitas warga Pandeglang Banten positif virus corona bocor dan tersebar ke masyarakat. Pemerintah Kabupaten tidak mau disalahkan.

Pemkab Pandeglang justru menyalahkan bocornya identitas itu ke warga.

Data pasien yang bocor itu seorang pasien laki-laki berumur 51 tahun berasal dari kecamatan Pandeglang. Dia bekerja bekerja di Jakarta. Kekinian pasien ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta untuk melakukan isolasi karena ia dinyatakan positif Corona tanpa memiliki gejala.

Tak hanya soal data pasien, video proses penjemputan yang dilakukan petugas medis nampak tersebar di jejaring media sosial pada Sabtu (9/5/2020) kemarin. Dari video tersebut, terlihat sejumlah petugas kesehatan yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, membawa orang yang terkonfirmasi Covid-19 dengan mobil ambulance milik Pemda Pandeglang, dikawal oleh pihak Kepolisian.

Baca Juga:Bandel Bolak Balik Jakarta, Warga Pandeglang Dibawa ke RS Wisma Atlet

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaeman mengatakan, bocornya data pasien karena masyarakat sendiri yang membocorkan. Tersebarnya data lengkap pasien secara luas bisa berdampak buruk terhadap keluarga pasien, kendati demikian, keluarga pasien bisa mengerti kondisi tersebut.

"Iya ini (bocor), berulang kali sudah diingatkan, warga sendiri yang bongkar. Jadi gimana yah, Semoga pihak keluarganya mengerti kondisi ini," kata Sulaeman saat dikonfirmasi aplikasi perpesanan WhatsApp, Minggu (10/5/2020).

Sulaeman membenarkan, pasien yang dievakuasi ke Wisma Atlit positif COVID-19. Ia terpapar virus saat menjalankan usahanya di Jakarta yang dimungkinkan melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi Corona.

Setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta sangat mempengaruhi usahanya sehingga ia memutuskan untuk pulang ke Pandeglang pada 22 April kemarin.

"Tanggal 23 April ia berinisiatif melapor ke RT dimana ia tinggal dan disarankan untuk berobat ke Puskesmas," ujarnya.

Baca Juga:Niat Cari Uang di Bawah Jembatan, Warga Pandeglang Temukan Tulang Belulang

Setelah tiba di Puskesmas Cikupa, ia disarankan untuk mendatangi pasar Badak Pandeglang, pasalnya secara kebetulan ada pemeriksaan Rapid test massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang dan Provinsi Banten. Berdasarkan hasil pemeriksaan Rapid test reaktif atau positif sehingga petugas medis memutuskan untuk melakukan swab, kendati pasien tidak memiliki keluhan sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini