Sebelum Wafat, Ini Wawancara Yuli Warga yang Kelaparan 2 Hari Tak Makan

Beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Yuli sempat diwawancarai dan menceritakan penderitaannya selama pandemi virus corona

Rendy Adrikni Sadikin | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 21 April 2020 | 18:08 WIB
Sebelum Wafat, Ini Wawancara Yuli Warga yang Kelaparan 2 Hari Tak Makan
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.(BantenHits.com/ Mahyadi)

SuaraBanten.id - Yuli Nur Amelia, warga Kota Serang, Banten ini sempat viral karena hanya minum air putih tanpa makan selama dua hari saat pandemi virus corona. Ia akhirnya meninggal dunia pada Senin (20/4/2020) siang.

Beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Yuli sempat diwawancarai oleh Kompas TV. Yuli menceritakan keluh kesahnya yang hidup serba kekurangan, terlebih selama pandemi virus corona Covid-19.

Suami Yuli, Kholid yang bekerja sebagai pemulung sampah hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Sejak Pemprov Banten menetapkan KLB virus corona, sang suami tak lagi mendapatkan penghasilan hingga ia tak memiliki bahan apapun untuk dimasak.

"Sudah dua hari (belum makan). Bener, kalau bohong mah ngapain sih hanya Allah yang tahu," kata Yuli sambil menangis dikutip dari Kompas TV, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga:Ritual ML Gugurkan Janin, Modus Dukun Cabul Perkosa ABG Hamil Semalaman

Yuli mengaku sudah mengajukan diri agar mendapatkan bantuan selama pandemi. Namun, pengajuannya ditolak karena dianggap masih diberikan gaji dari dinas.

Padahal, sang suami hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari. Dalam sehari, ia mendapatkan upah sebesar Rp 25 ribu.

"Saya sudah ngajuin katanya kalau masih dapat gaji nggak dikasih," ungkapnya.

Ia mengeluhkan upahnya yang seringkali dipotong karena sakit. Saat ia izin mertua meninggal, upah per hari yang harusnya ia dapatkan juga tidak diberikan.

Yuli juga bercerita mengenai sulitnya sang anak mendapatkan ijazah sekolah karena keterbatasan biaya. Ia meminta bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar ijazah sang anak bisa diambil.

Baca Juga:Ada Bansos Corona Salah Sasaran, Komnas HAM: Mekanismenya Harus Diperbaiki

"Saya ambil ijazah saja minta bantuan baznas karena saking pengen diambil ijazahnya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini