Sebelum Wafat, Ini Wawancara Yuli Warga yang Kelaparan 2 Hari Tak Makan

Beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Yuli sempat diwawancarai dan menceritakan penderitaannya selama pandemi virus corona

Rendy Adrikni Sadikin | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 21 April 2020 | 18:08 WIB
Sebelum Wafat, Ini Wawancara Yuli Warga yang Kelaparan 2 Hari Tak Makan
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.(BantenHits.com/ Mahyadi)

Setelah kisah Yuli dan keluarganya viral, ia dan keluarga mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Sayang, takdir berkata lain, Yuli meninggal dunia pada Senin siang.

Seperti diwartakan Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, Yuli meninggal perjalanan menuju Puskesmas Singandaru, Kota Serang untuk mendapatkan perawatan.

Sang suami mengatakan, jika mendiang istrinya awalnya tak merasa ada keluhan sebelum menghembuskan napas terakhir. Dia pun mengira Yuli meninggal lantaran mengalami banyak beban pikiran.

"Pagi mah seger, sehat, tidak ada keluhan. Karena ada pikiran, kata dokter. Mungkin banyak orang yang ngomong gini," kata Kolid, kemarin.

Baca Juga:Ritual ML Gugurkan Janin, Modus Dukun Cabul Perkosa ABG Hamil Semalaman

Diketahui, Yuli meninggal dunia meninggalkan empat orang anak dan suami. Bahkan, satu dari empat orang anaknya masih berusia tujuh bulan. Selama wabah Corona, suaminya yang hanya menggantungkan hidup dari menjual barang bekas tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mengenai informasi tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kota Serang, Hari Pamungkas menjelaskan bahwa keluarga Kolid merupakan penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19 dari Pemerintah Kota Serang.

“Bantuan Pemerintah Kota Serang kepada keluarga tersebut telah didistribusikan pada Sabtu 18 April 2020. Saudari Y meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas,” kata Hari.

Hari menambahkan bahwa hasil visum penyebab kematian Yuli akan disampaikan secara resmi besok oleh pihak kedokteran.

Baca Juga:Ada Bansos Corona Salah Sasaran, Komnas HAM: Mekanismenya Harus Diperbaiki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini