Akibat dari jumlah penerima bantuan hanya untuk 20 KK, Ketua RT ini dicaci maki warga, dituduh korupsi, dan makan anggaran.
"Tahukah bapak pemerintah, tahukah bapak presiden, bapak gubernur, bapak wali kota, bapak bupati, bahwa pada saat ini kami sedang menghadapi cacian, makian, fitnah, tuduhan bahwa kami dikatakan korupsi, dikatakan makan anggaran bantuan," kata Ketua RT menjelaskan.
Ia berharap aparatur pemerintah bisa menjelaskan secara langsung kepada masyarakat terkait jumlah kuota penerima bantuan tersebut untuk setiap RT.
"Coba pemerintah jelaskan kembali, revisi kembali pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami masyarakat, agar tidak menjadi bumerang buat kami," kata Ketua RT memungkasi.
Baca Juga:Kepala Staf Presiden Nigeria Meninggal karena Virus Corona