SuaraBanten.id - Aura Indah Permata alias Andi Aulis membuat heboh jagat media sosial lantaran membuat laporan yang mengaku menjadi korban penculikan bayi di angkutan perkotaan alias angkot ke Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. Belakang diketahui, laporan yang sempat viral di media sosial itu ternyata rekayasa alias palsu.
Kasat Reskrim Polres Metro Tenggerang Selatan AKP Muharam Wibisono mengatakan, Aura bisa saja ditetapkan sebagai tersangka akibat ulahnya yang telah merekayasa laporan terkait penculikan bayi hingga menghebohkan jagat media sosial.
"Kalau pun ada unsur tindak pidana yang terkait adalah memberikan keterangan palsu atau tidak benar," kata Muharam saat dikonfirmasi, Senin (2/3/2020).
Menurut dia, hingga saat ini Aura masih menjalani proses pemeriksaan di Polsek Pamulang. Hal itu dilakukan guna mendalami motif Aura membuat laporan palsu tersebut.
Baca Juga:Ngaku Hamil ke Kakaknya, Alasan Aura Bikin Laporan Palsu Penculikan Bayi
"Kita masuh didalami motifnya membuat laporan palsu," katanya.
Sebagaimana diketahui, Aura membuat laporan telah menjadi korban penculikan bayi ke Polsek Pamulang pada Sabtu (29/2) sore hingga akhirnya viral di media sosial. Saat melapor, Aura mengaku kepada polisi mulanya berada di angkot, lalu dirinya tak sadar jika dihipnotis oleh orang tak dikenal.
Polisi yang merasa janggal dengan laporannya akhirnya menelusuri laporan tersebut dan menemukan fakta bahwa Aura telah melakukan kebohongan.
Hal itu terkuak dari keterangan saksi seperti suami, kakak kandung bahkan tetangga terdekat. Dari hasil penyelidikan, polisi menyatakan bahwa Aura telah berbohong mempunyai anak dan mengandung.
Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna mengatakan motif Aura berbohong karena ingin bertemu dengan kakak kandungnya. Kepada sang kakak, Aura mengaku sudah hamil dan telah melahirkan bayi berusia lima bulan.
Baca Juga:Heboh Penculikan Bayi Dalam Angkot di Bogor, Ternyata Laporan Palsu
Lantaran khawatir ditanyakan soal kondisi bayinya, Aura akhirnya membuat laporan palsu ke polisi yang merasa bayinya telah diculik.
- 1
- 2