SuaraBanten.id - Aksi pemerkosaan yang berujung tewasnya gadis suku Badui berinisial SW (13) ternyata sudah direncanakan oleh ketiga tersangka, yakni E (19), F (19) dan A (16).
Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan, ternyata ketiga tersangka sudah memantau korban selama satu bulan.
"Mereka sempat memantau satu bulan. Pelaku sempat difoto oleh korban," kata Dani di Mapolda Banten, Kamis (5/9/2019).
Menurutnya, agar aksinya tak dicurigai, modus para tersangka selama memantau korban, yakni dengan berpura-pura menawarkan handphone, sembari mengamati kondisi sekitar gubuk Sw yang dihuni bersama keluarganya itu.
"Mereka sering lewat situ, sering ke kebun, pura-pura jual HP, jual ini itu, sampai mereka (tersangka) mengetahui kapan waktunya sepi," kata dia.
Baca Juga:Ngaku Mau Diperkosa, Wanita Setengah Telanjang Lompat dari Jembatan
Kasus ini terungkap setelah polisi berhasil meringkus para tersangka. Ketiga tersangka ditangkap di lokasi berbeda. Tersangka E dibekuk saat kabur ke rumah keluarganya di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan. Sementara, tersangka lain, F dan A diringkus polisi di kawasan Lebak, Banten.
Dari penyidikan sementara, sebelum dibunuh, korban sempat diperkosa ketiga tersangka secara bergantian.
Sebelumnya, SW ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya di sebuah gubuk di Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar pada Jumat (30/8/2019) petang.
Saat ditemukan, kondisi korban tidak menggunakan busana pada bagian tubuh bawah. Sementara posisi tubuh korban dalam kondisi terlentang. Bagian wajah korban penuh luka dan bersimbah darah.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Baca Juga:Tewas Telanjang di Gubuk, Gadis Badui Diduga Diperkosa Dulu lalu Dibunuh