Puskesmas Tolak Berikan Ambulans, Walkot Tangerang Lakukan Evaluasi

"Turut berduka cita atas musibah yang terjadi atas tenggelamnya dua anak. Kami meminta maaf atas kejadian ini."

Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 25 Agustus 2019 | 18:18 WIB
Puskesmas Tolak Berikan Ambulans, Walkot Tangerang Lakukan Evaluasi
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. [Suara.com/M Iqbal]

"Fungsi ambulans dan mobil jenazah. Jadi pertama kita akan perbaiki SOP di Dinkes kaitan tata laksana ambulans, bahwa kegawatdarurratan ambulans termasuk membawa jenazah yang bersifat kecelakaan, karena sifatnya darurat," ujarnya.

Yang kedua, lanjut Arief, yakni optimalisasi mobil jenazah juga harus dilakukan evaluasi dan perubahan SOP. Dalam hal ini Arief mengaku sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr Liza Puspadewi untuk langsung melakukan perbaikan SOP.

"Saya sudah perintahkan langsung Kepala Dinas Kesehatan agar besok semua sudah bisa di perbaiki dan di seluruh puskesmas di Kota Tangerang. Karena yang namanya masyarakat bahkan saya pernah nolongin orang kecelakaan pake angkot, pake becak, namanya juga darurat, force mager, saya rasa itu yang kita pikir pemerintah lebih sigap merespon kebutuhan masyarakat," kata dia.

Supriyadi bopong jenazah keponakannya, Husein (8) karena Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Banten, tolak pinjamkan ambulans. [Suara.com/Ikbal]
Supriyadi bopong jenazah keponakannya, Husein (8) karena Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Banten, tolak pinjamkan ambulans. [Suara.com/Ikbal]

Terkait kabar adanya upaya menghubungi layanan ambulans melalui call center, Arief mengaku sudah melakukan audit dan mencari informasi tersebut.

Baca Juga:Mayat Nyaris Bugil, R Gagal Buang Amelia di Warung karena Lihat Preman

"Kemarin kita audit, saya sudah dapat laporannya, laporannya ke Call Center 112 itu cuma minta nomer mobil jenazah bukan minta ambulans, karena ambulansnya sudah ada di sini, makanya besok biar diperbaiki SOPnya sesuai kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, atas kejadian nahas yang menimpa dua bocah dibawah umur ini, Arief mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera dilakukan pengamanan di bantaran sungai Cisadane.

"Mudah-mudahan kejadian itu menjadi hikmah buat kita, dan kita juga akan minta pengamanan kepada Dinas PU misal dipager bambu dulu sementara supaya tidak ada korban lagi berikutnya dan kita akan bersurat ke Kementerian PUPR melalui Balai Besar sungai Cisadane untuk melakukan penuraban," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Supriyadi paman dari Muhammad Husen (8) bocah malang yang tewas tenggelam di bantaran Sungai Cisadane ini terpaksa membopong keponakannya lantaran tidak dapat menggunakan ambulance di Puskesmas Cikokol pada Jumat (23/8/2019).

Kontributor : Muhammad Iqbal

Baca Juga:Mayat Misterius Tergeletak di Bekas Galian Batu, Kondisinya Mengenaskan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini