Hairul Alwan
Selasa, 04 November 2025 | 11:55 WIB
Direktur Eksekutif Indonesian Packaging Federation (IPF), Henky Wibawa (kiri) memberi pemeparan soal perkembangan kemasan aseptik di Indonesia. [Hairul Alwan/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Program MBG akan lonjakkan kebutuhan susu. Kemasan aseptik jadi kunci distribusi ke pelosok RI.
  • Setelah 50 tahun impor, RI kini mandiri kemasan aseptik berkat LamiPak Indonesia untuk dukung program MBG.
  • Kemasan aseptik tak hanya jaga kualitas susu, tapi juga dorong ekonomi & edukasi daur ulang.

Ia menegaskan bahwa pemerintah mendukung peningkatan daya saing industri kemasan aseptik nasional dengan memperkuat industri dalam negeri dan mendorong investasi baru guna mengurangi ketergantungan pada impor.

Selama lebih dari lima dekade, kebutuhan Indonesia terhadap kemasan aseptik sepenuhnya bergantung pada impor.

Meskipun produk kemasan aseptik berlangsung impor selama lebih dari 50 tahun, industri kemasan aseptik di Indonesia menurut data terlihat terus meningkat, dari Rp87,6 triliun pada 2022 menjadi Rp93,2 triliun di 2023 dan mencapai lebih dari Rp100 triliun pada akhir 2024.

Pasar industri kemasan aseptik di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, terutama dengan meningkatnya permintaan akan kemasan ramah lingkungan dan teknologi pengemasan modern.

Diperkirakan pasar kemasan aseptik akan tumbuh 24 persen dalam lima tahun ke depan dan di Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat.

Berdirinya LamiPak Indonesia pada Mei 2022 menjadi tonggak penting menuju kemandirian industri nasional.

Dengan investasi jangka pendek sebesar Rp3 triliun, perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada April 2024 dengan kapasitas awal 12 miliar kemasan per tahun, termasuk produk pelengkap seperti sedotan kertas.

Sejak 1 Agustus 2025, LamiPak Indonesia telah beroperasi dengan kapasitas penuh sebesar 21 miliar kemasan per tahun, yang secara signifikan memperkuat rantai pasok kemasan dalam negeri.

Melalui investasi dan inovasi berkelanjutan, LamiPak Indonesia menegaskan misinya untuk menciptakan nilai keberlanjutan bagi bangsa, memperkuat kemandirian industri dalam negeri.

Baca Juga: Viral MBG Ditolak! Wali Murid SD 'Anak Pajero' Serang Protes: Kenapa Harus Sekolah Kami?

Serta mengurangi ketergantungan terhadap impor dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan sadar gizi.

Load More