SuaraBanten.id - Di tengah program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0623 Cilegon, sebuah inovasi teknologi konstruksi yang krusial bagi Indonesia diam-diam menunjukkan potensinya. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, melalui sinergi dengan TNI, membuat rumah modular anti gempa di Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Rumah anti gempa ini merupakan cetak biru hunian masa depan yang cepat dan efisien. Proyek di Kelurahan Cikerai ini menjadi bukti nyata PT Krakatau Steel mentransformasikan produk industrialnya menjadi solusi sosial yang cerdas.
Pemberian rumah modular anti gempa ini lebih dari sekadar program Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan pernyataan strategis industri baja nasional memiliki peran vital dalam program mitigasi bencana di negara yang rawan gempa.
Pembangunan rumah layak huni ini menjadi simbol penguatan sinergi antara kapabilitas industri dan kebutuhan masyarakat, sebuah kolaborasi yang mendapat apresiasi tinggi dari pucuk pimpinan militer.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menyoroti pentingnya kolaborasi antara industri dan TNI dalam program TMMD.
"Khususnya pembangunan infrastruktur dasar, termasuk rumah layak huni merupakan hal penting, dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) mengapresiasi dukungan semua pihak dalam program TMMD," ujar KASAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
Membongkar Teknologi di Balik Hunian 14 Hari
Di jantung inovasi ini adalah struktur baja modular yang dikembangkan oleh anak perusahaan Krakatau Steel, yaitu PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK). Pemilihan material baja bukanlah tanpa alasan, material ini menawarkan serangkaian keunggulan teknis yang membuatnya ideal untuk hunian di wilayah rawan bencana.
Ketahanan Gempa Superior: Rangka baja modular mampu menyerap dan mendistribusikan energi gempa dengan lebih baik, sehingga struktur bangunan tetap kokoh.
Baca Juga: Sambangi PT Krakatau Steel, Menko Perekonomian: Industri Baja Butuh Kebijakan Terintegrasi
Fleksibilitas inheren pada baja memungkinkannya melentur tanpa patah saat terjadi guncangan, menjaga integritas struktur dan keselamatan penghuninya.
Kecepatan Konstruksi Revolusioner: Lupakan proses pembangunan konvensional yang memakan waktu berbulan-bulan. Sistem modular memungkinkan komponen rumah diproduksi di pabrik dan dirakit di lokasi dengan cepat.
Proses fabrikasi presisi di pabrik dan perakitan di lokasi ini secara dramatis memangkas waktu konstruksi. Sebagai contoh, pembangunan 1 unit rumah hanya membutuhkan waktu 14 hari, sebuah kecepatan yang sangat krusial dalam respons pasca-bencana.
Efisien dan Berkelanjutan: Kecepatan berarti efisiensi biaya. Selain itu, baja adalah material yang sangat berkelanjutan. Material baja dapat didaur ulang, menjadikannya pilihan material yang lebih berkelanjutan, mengurangi jejak karbon dan limbah konstruksi.
Komitmen Jangka Panjang dan Visi Industri
Proyek ini bukanlah sebuah inisiatif sesaat. Krakatau Steel telah menunjukkan komitmen jangka panjang dalam mengembangkan dan mengimplementasikan solusi ini. Ini adalah bagian dari visi yang lebih besar untuk mendorong inovasi dalam industri baja nasional agar dapat menjawab tantangan zaman.
"Krakatau Steel Group terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, khususnya inovasi dalam bidang industri baja. Untuk Rumah modular tahan gempa, dalam 3 tahun terakhir PTKS telah membangun serta menyumbangkan 108 unit rumah layak huni bagi masyarakat Cilegon," ujar Direktur Sumber Daya Manusia KS Group, Agus Nizar Vidiansyah.
Angka 108 unit dalam tiga tahun terakhir membuktikan bahwa ini adalah program yang terukur dan berkelanjutan. Sejalan dengan itu, Direktur Utama KS Group, Akbar Djohan, memandangnya dari perspektif yang lebih luas.
Ia melihat bahwa pembangunan rumah modular ini tidak hanya memberikan hunian yang aman, tetapi juga menjadi inovasi industri yang berkontribusi langsung pada program pembangunan nasional dan peningkatan kehidupan masyarakat secara luas.
Berita Terkait
-
Sambangi PT Krakatau Steel, Menko Perekonomian: Industri Baja Butuh Kebijakan Terintegrasi
-
Sistem Manajemen Energi Krakatau Steel, Sejarah dan Keterkaitan dengan Presiden Soekarno
-
Sejarah PT Krakatau Steel yang Diinisiasi Soekarno, Pembangunannya Sempat Mangkrak
-
Sinergi Untirta dengan Industri di Cilegon, Bangun Leadership Incubator Hingga Pemagangan
-
Teken MoU dengan Pindad, Krakatau Steel Suplay Material Alat Perang
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
Laga Dewa United vs Persija Tanpa Penonton, Polda Banten Siagakan Ratusan Personel untuk Penyekatan
-
Stop Perbudakan Modern! SPN Banten Desak Penghapusan Outsourcing
-
Bagaimana Cara Mengaktifkan Kembali Rekening Dormant, Ini Langkah-langkahnya
-
Intip Penampakkan Rumah Modular Tahan Gempa di Cilegon Produksi PT Krakatau Steel
-
Cetak Rekor, 65% Dana Wholesale BRI Berbasis ESG