SuaraBanten.id - Tiga tradisi di Provinsi Banten masuk dalam Karisma Event Nusantara 2025 atau KEN 2025 yang dikelola Kementerian Paariwisata.
Hal tersebut diungka pkan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah. Ketiga tradisi Banten yang masuk KEN 2025 itu yakni, Seba Baduy dan Seren Taun Cisungsang di Kabupaten Lebak, serta Ngadu Bedug di Kabupaten Pandeglang.
"Di Banten ada tiga tradisi lokal yang masuk dalam agenda KEN 2025, yakni Ngadu Bedug Kabupaten Pandeglang, Seba Baduy dan Seren Taun Cisungsang Kabupaten Lebak," kata Achmad Dimyati Natakusumah dilansir dari ANTARA, Minggu 8 Juni 2025.
Hal tersebut diungkapkan Achmad Dimyati Natakusumah saat membuka tradisi Ngadu Bedug, di Kabupaten Pandeglang pada Sabtu, 7 Juni 2025 malam lalu.
Dimyati mengungkapkan, masuknya ketiga event lokal Banten itu dalam daftar KEN 2025 menunjukkan pengakuan terhadap nilai budaya dan potensi wisata yang dimiliki di provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa itu.
Kata Dimyati, pelestarian tradisi ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya daerah serta mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Pandeglang.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengaku tak pernah absen menghadiri evend Ngadu Bedug di Kabupaten Pandeglang.
"Hampir setiap tahun saya hadir dalam acara ngadu bedug untuk turut melestarikan budaya tradisional keislaman," katanya mengaku selalu hadir dalam event Ngadu Bedug di Kabupaten Pandeglang itu.
Dimyati juga menyinggung event tersebut menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan Pemkab Pandeglang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Kegiatan ini akan dilakukan setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara," ujarnya.
Baca Juga: Wagub Banten Masukan 'Anak Nakal' ke Asrama Militer, Tiru Kebijakan Kang Dedi Mulyadi?
Menurut Dimyati, Ngadu Bedug merupakan warisan budaya yang sudah mengakar kuat di tengah masyarakat Kabupaten Pandeglang.
Tradisi ini tidak sekadar perlombaan menabuh bedug, tetapi juga sebuah ekspresi kolektif masyarakat yang menggabungkan unsur musik tradisional, kebersamaan, dan kekayaan lokal.
Dengan cara gerakan yang sama indah dan bagus adalah bagian dari seni, budaya, serta keislaman, karena Ngadu Bedug ini dilakukan dalam waktu dan bulan tertentu seperti saat ini dalam momen hari Raya Idul Adha.
"Maka dari itu jangan ditinggalkan terkait keislamannya mulai dari marawis, silat, termasuk hadroh, saya liat dari tahun ke tahun ada peningkatan," ucapnya.
Dalam pelaksanaannya, peserta dari berbagai kampung membawakan lagu-lagu tradisional sambil menabuh bedug sebagai alat musik utama. Sedikitnya 20 kampung turut ambil bagian dalam lomba Ngadu Bedug tahun ini.
Sejarah Ngadu Bedug
Tag
Berita Terkait
-
Wagub Banten Masukan 'Anak Nakal' ke Asrama Militer, Tiru Kebijakan Kang Dedi Mulyadi?
-
Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya
-
19 Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Seba Baduy 2025
-
Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
-
Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu