Pertemuan 14 Pebuari 1888 M sd 13 Maret 1888 di Tanara dan Seneja membicarakan siasat dan strategi pertempuran, mengingat perbandingan senjata yang kurang dibanding Belanda.
Pertemuan lebih ditekankan pada kebulatan tekad persatuan dan kesepakatan. Semangat Jihad dikobarkan Ki Wasyid untuk mengusir penjajahan Belanda sesuai arahan masyaikh di Tanah Suci Mekah dan pertemanan antar Kiai di tanah suci Mekah ketika menuntut ilmu disana.
Persiapan perbekalan perang dan keperluan perang seperti makanan dan biaya perang juga dipersiapkan, walau dengan kondisi ekonomi yang kurang memadai, bila dibandingkan dengan persenjataan dan peralatan perang Belanda.
Masyarakat mengumpulkan perhiasan emas dan barang berharga dalam peti, untuk biaya perbekalan perang. Persiapan secara finansial juga dipersiapkan, untuk mendukung usaha perlawanan.
Baca Juga: Sejarah Geger Cilegon, Serangan Fajar Petani Banten Jihad Usir Belanda
Tanpa perbekalan yang memadai, akan memudahkan pasukan musuh untuk menumpas perlawanan dan tidak akan mampu membiayai perang dalam jangka waktu yang lama.
Selanjutnya, mereka sempat beberapa kali melakukan pertemuan rahasia, pertemuan terakhir di Gulacir pada 22 Juni 1888 M lahir kesepakatan yaitu akan diadakan pemberontakan pada hari sabtu, 17 Juli 1888 M. serangan di mulai setelah sholat subuh dan dikenal dengan “serangan fajar”.
Serangan dilaksanakan serentak dan mendadak di masing-masing daerah. Setelah penyerangan berhasil semua bergabung untuk menyerang kota Serang. Pada tanggal 12 Juli 1888 M terjadi kasus pembunuhan terhadap camat Belanda oleh seorang pendukung Ki Wasyid, maka Ki Wasyid mengutus beberapa kurir untuk memberi instruksi bahwa penyerangan akan dilakukan besok 13 Juli 1888 M.
Pagi hari senin pasukan berkumpul di Beji kemudian menuju Cilegon. Di Jombang wetan dan Cilegon sudah berkumpul pasukan pembantu serangan. Sasaran penyerangan adalah Kantor Afdeling Cilegon. Penyerangan dilakukan dari tiga arah yang berbeda dan mendadak sehingga membuat pasukan Belanda kocar kacir dan Kantor Afdeling Cilegon dapat dikuasai pasukan Ki Wasyid.
Pasukan Ki Wasyid selanjutnya bergerak ke arah Serang, dan Belanda mengirim pasukan secara berlapis dan pasukan bertempur di daerah Pejaten di kaki Gunung Pinang.
Baca Juga: Sejarah PT Krakatau Steel yang Diinisiasi Soekarno, Pembangunannya Sempat Mangkrak
Peperangan meluas dari banten Utara sampai Banten selatan, arah Sumur Pandeglang. Pasukan Ki Wasyid akhirnya dapat ditundukan oleh Belanda.
Berita Terkait
-
Agen Soal Pascal Struijk: Dia Bingung Tentukan Pilihan
-
Pascal Struijk: Saya Bicara dengan Manajer Timnas
-
Pascal Struijk Blak-blakan 'Digantung' Timnas Belanda, Sudah Ditelepon tapi Kandas
-
Dean James Orasi Menang KNVB Beker: Terima Kasih Indonesia
-
CEK FAKTA: AFC Larang Indonesia Naturalisasi Pemain Belanda
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
-
Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
Terkini
-
Iman Ariyadi Minta Robinsar-Fajar Segera Bangun Pelabuhan Warnasari dan JLU
-
Sosok Ki Wasyid Pahlawan Geger Cilegon yang Perang Melawan Penjajah Belanda
-
Polisi Ungkap Pembunuh Sopir Taksi Online di Tangerang Konsumsi Sabu Sebelum Beraksi
-
BRI Bantu UMKM Kopi Nusantara Go Internasional Lewat Pemberdayaan
-
Pembunuhan Sadis Sopir Taksi Online di Tangerang, Jasad Dibuang ke Kali, Mobil Dijual