SuaraBanten.id - Puluhan massa aksi yang merupakan warga Kampung Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten menggeruduk Polda Banten, Senin (10/2/2024). Mereka protes usai sebanyak 11 warga yang diduga terlibat protes hingga pembakaran kandang ayam pada November 2024 lalu.
Massa aksi yang merupakan keluarga para warga yang ditangkap itu menggelar aksi sambil membentangkan spanduk, pamflet hingga membawa pentungan bambu sebagai bentuk protes.
Menurut informasi massa mulai tiba ke lokasi aksi sekira pukul 15.00 WIB. Warga berteriak terkait aksi penangkapan warga pada 7 dan 8 Februari 2025 lalu.
Mereka menyebut, aparat kepolisian datang sambil menodongkan senjata dan membuat warga Padarincang, Serang, Banten ketakutan.
"Orangtua saya sakit bertahun-tahun karena kandang ayam itu. Hati nurani kalian orang-orang atas gimana?," kata salah satu massa aksi dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Senin (10/2/2025).
Para orang tua santri yang juga turut ditangkap menyebut mereka tidak terima anaknya turut ditangkap dan dijadikan tersangka.
Saat penangkapan, mereka juga sempat menahan namun ketakutan lantaran polisi bersenjata lengkap datang ke pintu rumah mereka. "Kita mah nggak muluk-muluk, pengen aman aja," kata warga lainnya.
Sementara itu, warga Kampung Cibetus yang juga salah satu masa aksi, Ari meminta polisi keluar dari kampungnya karena hingga kini masih ada yang berkeliaran di kampung mereka.
Karena ada banyak anggota kepolisian bersenjata masih ada di permukiman mereka, warga jadi katakutan dan trauma.
Baca Juga: Protes Kandang Ayam di Padarincang Berujung Pembakaran, Warga Ditangkap Polisi
"Banyak anak-anak di padarincang merasa ketakutan karena aparat yang membawa senjata lengkap. Tadi pagi masih ada satu mobil di sana," ungkap Ari.
Menurut Ari, masyarakat menggelar aksi karena merasa penangkapan dilakukan tidak sesuai dengan prosedur. Bahkan menurutnya, ada warga yang sampai patah kaki saat proses penangkapan.
"Dari pernyataan warga, polisi itu nggak ada klarifikasi, tapi langsung menggeruduk rumah warga. Dan ada ibu-ibu yang mengaku ditodong pistol karena menahan suaminya yang akan dibawa," papar Ari menambahkan.
Menurutnya, warga sudah muak dengan keberadaan kandang ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) yang diduga berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan warga. Ia menyebut banyak warga yang mengalami gatal-gatal hingga penyakit pernapasan.
"Harapan kita agar warga dibebaskan dan pihak perusahaan memindahkan lokasi kandangnya karena meresahkan. Selama 13 tahun warga banyak menderita penyakit," tutur Ari.
Sementara, Perwakilan Tim Advokasi Untuk Demokrasi (TAUD), Rizal Hakiki mengatakan, pihaknya telah melakukan audiensi dengan Polda Banten dan meminta agar difasilitasi pertemuan dengan Pemda Kabupaten Serang.
"Karena mau bagaimanapun setelah 13 tahun perjuangan warga Padarincang menolak pembangunan kandang ayam. Ini merupakan tanggungjawab pemerintah daerah untuk memberikan hak hidup bagi masyarakat," kata Rizal.
Rizal mengaku sudah bertemu dengan para tersangka yang ditahan. Ia dan tim pendamping hukum dari LBH Jakarta, YLBHI, KontraS, WALHI, dan LBH Pijar, masih mengupayakan agar para tersangka dibebaskan.
"Karena bagaimanapun juga yang dilakukan warga sama sekali tidak ada niat kejahatan atau membuat kekerasan. Tapi wujud pembelaan terhadap hak-hak hidupnya," tutur Rizal.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Protes Kandang Ayam di Padarincang Berujung Pembakaran, Warga Ditangkap Polisi
-
Strategi Polda Banten Amankan Arus Nataru di Jalur Mudik dan Wisata
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Oknum Polisi Ditpolairud Polda Banten Diduga Aniaya Wanita Hingga Tewas Karena Mabuk
-
Dugaan Penyimpangan PIP Terus Diungkap, Berlanjut ke Penyimpangan di Perguruan Tinggi
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Akhirnya Jokowi Mau Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi Kenapa Diperiksa di Solo, Bukan Jakarta?
Pilihan
-
Hasil Babak Pertama: Buang Peluang, Timnas Indonesia U-23 Masih Tertahan
-
Berubah Lagi! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Thailand
-
Menko Airlangga: Perang Thailand-Kamboja Belum Jadi Ancaman Ekonomi RI, Tapi Tetap Waspada!
-
Fenomena 'Rojali' Hantui Mal: BPS Ungkap Kelas Rentan Tercekik, Orang Kaya Ikut 'Ngerem' Belanja!
-
Termasuk Abraham Samad, Jokowi Ungkap Alasan 12 Orang Dilaporkan ke Polisi
Terkini
-
Land Cruiser Ratu Atut Dilelang Rp628 Juta, Pilih Koleksi Bersejarah atau Tahun Lebih Muda?
-
Intip Kondisi Land Cruiser Bekas Ratu Atut, Kilometer Rendah, Interior 'Masih Jos'
-
Kekerasan Seksual di Kota Tangerang Tertinggi di Banten, Pelaku Didominasi Orang Terdekat
-
Gubernur Banten Bakal Temui Pramono Anung, Bahas Permasalahan Kali Angke
-
Proyek Tanggul Kali Angke Tersisa 7 Kilometer, BBWSCC Akui Penanganan Banjir Belum Optimal