SuaraBanten.id - Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading mengatakan, imbas cuaca buruk melanda menyebabkan tangkapan ikan menurun.
Menurutnya, hasil tangkapan ikan di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir menurun drastis akibat cuaca buruk.
"Semua nelayan di sini merasa terpukul dengan tangkapan menurun drastis hingga 80 persen," katanya.
Ada 3.363 nelayan di Lebak yang tidak melaut karena cuaca cuaca serta gelombang tinggi hingga 2,5 meter. Selain itu karena hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Selain itu juga faktor kondisi perahu dan peralatan jaring yang sudah tidak memadai sehingga perlu adanya perbaikan maupun jaring baru.
Faktor lain, kata dia, terang bulan pada malam hari juga mempengaruhi populasi ikan khususnya ikan besar di Perairan Samudera Hindia mengalami imigrasi ke Benua Australia.
Biasanya, lanjut dia, nelayan perahu kincang bisa menghasilkan tangkapan sekitar 250 kilogram dan kapal kapasitas di atas 10 groostone antara 2-4 ton. Namun kini pendapatan mereka menurun drastis.
"Saat ini kami terpaksa memberikan bantuan kepada anggota untuk keperluan sehari-hari akibat nelayan tidak melaut itu," kata Wading menambahkan.
Menurut dia, populasi ikan pelagis di pesisir selatan Lebak menjadi andalan pendapatan ekonomi nelayan. Jenis ikan pelagis besar antara lain ikan tuna, cakalang, layur, tenggiri, marlin, wahoo, sarden, barakuda, dan tongkol tetap menjadi buruan. Untuk harga bervariasi berkisar Rp40 ribu sampai Rp120 ribu per kilogram.
"Kami meyakini dengan menurunnya tangkapan ikan dipastikan transaksi pelelangan ikan sepi," kata Wading menegaskan.
Baca Juga: Al Muktabar Pastikan Pemilu di Banten Aman dan Lancar
Sementara itu, Aming (50) seorang nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengakui tangkapannya menurun drastis dampak dari cuaca yang kurang mendukung.
Akibat dampak cuaca buruk, lanjut dia, membuat populasi ikan-ikan migrasi ke daerah lain.
"Kami sudah dua hari ini tidak melaut akibat cuaca buruk sehingga tangkapan menurun drastis," kata Aming. [Antara].
Berita Terkait
-
PDIP Ancam Lapor MK Jika TNI, Polri dan Pejabat Negara Tak Netral Pada Pilkada Banten 2024
-
Kisah Pilu Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Tinggal di Rumah Tak Layak, Anak Putus Sekolah
-
Firasat Istri Sopir Truk Sebelum Kecelakaan Tol Cipularang: Jantung Deg-degan, Anak Nangis Terus
-
Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang Mohon Keringanan Hukuman: Anak-Anaknya Masih Kecil
-
Kabar Nahas Kecelakaan Tol Cipularang Buat Istri Sopir Truk Pingsan dan Tak Bisa Tidur Nyenyak
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten