Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 07 Maret 2024 | 10:09 WIB
Mantan Direktur Operasional PT PCM, Akmal Firmansyah saat memberikan kesaksian soal kasus pyoyek akses jalan Pelabuhan Warnasari. [Audindra]

"Setelah memimpin rapat diskulifikasi PT Bahana, baru Direktur Utama PCM (Arief Rivai) bilang PT Bahana jagoan Wali Kota. Saya dapat keterangan dari Pak Arief bahwa proyek itu milik (mantan) Wali Kota," ungkapnya.

Usai PT BKN gagal, Akmal diminta menjelaskan design building proyek jalan akses Pelabuhan Warnasari ke terdakwa Sugiman.

Namun, ia mengaku menjawab tidak mengerti dan menyarankan agar bertemu tim teknis bernama Rommy Dwi Rahmansyah.

"Pada waktu itu saya diperintah Dirut karena kegagalan PT Bahana kemudian Dirut menyampaikan kepada saya coba terangkan design buliding kepada Pak Sugiman. Saya sampaikan tidak mengerti design builidng mending tim teknis saudara Rommy. (kemudian) Disuruh Dirut pertemukan (Sugiman dengan Rommy)," ujarnya.

Rommy pada saat itu menyarankan proyek tahap II pembangunan akses jalan Pelabuhan Warnasari itu dilakukan dengan cara Kerja Sama Operasi (KSO) dan menggunakan konsultan yang sama dengan Tahap I agar ada sinergitas.

Setelah jadi pemenang lelang, lanjut Akmal, PT Arkindo yang benderanya dipinjam terdakwa Sugiman dari terdakwa Tubagus Abubakar Rasyid hanya dilakukan cek administrasi tanpa cek faktual seperti latar belakang para pegawainya.

"Saya cek pertama berdasarkan lapangan ke Bandung dalam administrasi itu ada kejanggalan terkait alamat tapi ada surat pindah kantor. Kami secara faktual tidak mengecek, yang faktual itu tim panitia lelang (PT PCM hanya secara administrasi)," pungkasnya.

Load More