Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 22 Februari 2024 | 22:52 WIB
Ilustrasi Pupuk Subsidi - Saat ini pupuk subsidi di Kota Serang Banten sangat tinggi, petani pun menjerit atas kondisi ini.

SuaraBanten.id - Para petani di Kota Serang Banten tengah mempersoalkan harga pupuk subsidi naik tinggi.

Para petani menjerit karena harga pupuk subsidi naik tinggi, ini membuat mereka tidak bisa membeli pupuk seperti biasanya.

Lantaran harga pupuk subsidi naik tinggi, para petani di Kota Serang ini takut jika kualitas beras hasil panen menurun.

Yusuf, salah satu petani di Kota Serang Banten menjabarkan kesulitan-kesulitan para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Pertama, petani yang menginginkan pupuk subsidi harus memiliki kartu tani.

“Kalau enggak ada kartu tani, enggak bisa beli pupuk subsidi. Padahal kalau enggak pakai pupuk, hasilnya kurang bagus,” katanya mengutip dari BantenNews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Kamis (22/2/2024).

Kedua, lanjut Yusuf, harga pupuk subsidi sendiri cukup tinggi, yakni kisaran Rp130 ribu per karung.

Yusuf berharap harga pupuk subsidi jauh lebih rendah sehingga lebih terjangkau oleh para petani.

“Keluhannya ya itu pupuk, kalau capek kerja mah udah biasa. Pupuk sama obat keluhannya,” katanya.

Maemunah, petani lain di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten menuturkan jika saat ini pupuk berkisaran di harga Rp310 ribu per 100 kilogram, sedangkan pestisida Rp50-150 ribu.

Menurutnya, harga tersebut terlalu mahal untuk para petani konvensional.

“Kemahalan segitumah, udah lama naiknya ada udah 6 bulanan. Kaget ibu, iya berat bener buat petani,” keluhnya.

Kata Maemunah, dirinya harus menebar pupuk sekitar 3 kali di sawahnya.

Rata-rata dirinya bisa menghabiskan sekitar 300 kilogram pupuk.

Terkait harga beras yang tengah melambung dirinya mengatakan itu akibat belum masuk musim panen.

Sawah miliknya masih membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk dipanen.

“Harga gabah delapan ribu sekarang mah dulu mah murah, semenjak beras mahal gabah mahal. Semisal panen bareangan turun paling lima ribu per kilogram gabah,” tuturnya.

Maemunah mengatakan saat ini yang jadi keluhan para petani hanyalah pupuk yang mahal.

Ia berharap harga pupuk dapat kembali terjangkau serta mudah didapatkan.

“Pupuknya murah ya gitulah pupuk murah sekarang aja ibu kaget harga segitu kemahalan,” imbuhnya.

Load More