SuaraBanten.id - Ratusan warga Baduy Luar di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten pulang ke kawasan permukiman adat untuk menyukseskan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Kepulangan ratusan warga Baduy Luar itu diungkapkan Tetua Adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija.
Kata Saija, masyarakat Baduy Luar yang berada di ladang-ladang kini pulang ke perkampungan di Tanah Hak Ulayat Adat untuk menyalurkan suara pada Pemilu 2024 yang dilangsungkan hari ini, Rabu (14/2/2024).
Seperti diketahui, masyarakat Baduy meninggalkan rumahnya di kawasan pemukiman adat untuk menggeluti usaha pertanian, kebun, ladang yang ada di sekitar Kecamatan Leuwidamar, Cirinten, Sobang, Gunungkencana, Cileles, Bojongmanik dan Sobang.
Kata Saija, masyarakat Baduy Luar biasanya berkebun di ladang menetap bersama anggota keluarganya dengan membuat rumah saung.
Masyarakat Baduy Luar menggarap pertanian ladang untuk mengembangkan komoditas tanaman pangan padi huma, palawija, sayuran, hortikultura dan tanaman keras.
Saija mengungkapkan, pertanian ladang itu menjadi pendapatan utama ekonomi mingguan, bulanan dan tahunan bagi masyarakat Baduy.
"Saya kira masyarakat tinggal di ladang-ladang itu dan kembali ke permukiman jika ada kegiatan adat maupun pemilu," katanya menjelaskan dikutip dari ANTARA, Rabu (14/2/2024).
Kata Saija, masyarakat Baduy pulang ke permukiman pada sore hari dari Kecamatan Gunungkencana menggunakan 20 mobil elf.
Untuk mobil elf sendiri kapasitanya kurang lebih 15 orang penumpang artinya jika 20 mobil elf jumlahnya mencapai sekira 300 warga Baduy Luar.
Selain itu, warga Baduy luar yang tinggal di kecamatan lainnya juga pulang menggunakan mobil elf tersebut.
Mereka saat ini sudah berada di kampung - kampung kawasan pemukiman adat dan Rabu (14/2) besok mencoblos di 27 TPS dengan daftar pemilih tetap 7.000 jiwa itu.
"Kami minta semua warga Badui menggunakan hak pilihnya dan tidak ada golput," kata Saija.
Sementara itu, salah satu warga Baduy Luar, Rendi (45) mengaku dirinya bersama anggota keluarga pulang dari ladang ke rumah di perkampungan adat karena ada pemilihan presiden dan wakilnya, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan DPD.
"Kami merasa senang dan bahagia diberi panjang umur oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bisa kembali melakukan pesta demokrasi," kata Rendi.
Berita Terkait
-
Miris, Nasib Pelajar di Serang: Koma 3 Hari, Tengkorak Pecah Usai Diduga Dipukul Helm Oknum Polisi
-
Terungkap Alasan Oknum Brimob Keroyok Humas KLH dan Wartawan, Sanksi Berat Menunggu Sidang Etik
-
Tampang Pengeroyok Brutal Humas KLH dan Wartawan di Serang: dari Sekuriti, Ormas hingga Oknum Brimob
-
9 Fakta Mengerikan Kasus di Serang: Dari Keterlibatan Brimob Hingga Jaringan Ormas
-
Kolaborasi Brutal: Sekuriti, Brimob dan Ormas Keroyok Wartawan di Serang, 4 Jadi Tersangka
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
Terkini
-
BRI Terus Dorong UMKM, Penguatan Ekonomi Level Grassroot Mencapai 80,32 Persen
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm
-
Kota Serang Bebas Sampah? Intip Strategi Cerdas PKK Ubah Limbah Jadi Emas Lewat Bank Sampah
-
Misteri Situ Cangkring: Ikan Mati Massal, Air Keruh Kehijauan, Apa Penyebabnya?
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025 Bersama BRI: Promo, Cashback, dan Ratusan UMKM