SuaraBanten.id - Sejumlah pedagang di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten tak menggubris rencana pengosongan lahan di area mereka beradagang.
Mereka mengakui telah menerima surat edaran pengosongan lahan yang dikirim Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dispora) Kota Serang, Banten.
Dalam surat tersebut, pedagang di Stadion Maulana Yusuf diminta untuk mengosongkan lahan sebalum tanggal 27 Desember 2023 atau hari ini.
Sejumlah pedagang di lokasi tersebut mengakui perah mendapat surat dengan perintah yang sama, namun pada surat sebelumnya tidak tertera tanggal pengosongan lahan.
"Kita nggak peduli. Di sini kita juga bayar!" kata Dian salah satu pedagang kuliner di Stadion Maulana Yusuf dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).
Dian mengungkapkan, ia mendapat surat tersebut dari pria berpakaian preman, tiga hari sebelum wawancara berlangsung, yakni pada 24 Desember 2023.
Kata dia, kini fasilitas lampu di deretan lahan pedagang kuliner stadion telah dicabut. Karena itu, ia dan para pedagang lain, biasanya menyalakan lilin sebagai penerangan. "Udah seminggu kebelakang ini," tuturnya.
Bukan cuma Dian, padagang lain bernama Rizki yang telah berjualan sejak 2019 lalu ini mempertanyakan alasan pengosongan lahan pedagang Stadion Maulana Yusuf itu.
Kata Rizki, para pedagang kuliner yang tergabung dalam Paguyuban Kuliner Stadion itu telah melapak sejak lama di Stadion yang berada di Kota Serang, Banten itu.
Baca Juga: Warga Jakarta Merapat, 6 Rekomendasi Wisata Alam di Lebak Yang Hits dan Populer
Parahnya, mengapa setelah para pedagang diminta memasang dan membayar pembangunan awning atau bajaringan oleh pihak pengelola, kebijakan pengosongan ini malah diterbitkan.
"Sekitar tahun 2022, kita diminta buat pasang awning secara paksa. Karena tidak ada koordinasi dengan kita (pedagang), dari mulai biaya, luas, bagaimana cara membayar juga kepastian izinnya," kata Rizki.
Kata Rizki, ia dan pedagang lainnya tak punya pilihan lain selain pasrah membayar pembangunan baja ringan untuk warungnya seharga Rp4 juta. Karena ia menganggap lapaknya memang berada di atas tanah Pemerintah.
Tak lama, Rizki dan para pedagang lainnya di Stadion Maulana Yusuf diminta untuk memindahkan dagangannya ke lahan di belakang stadion.
"Tapi kita disuruh beli lagi seharga Rp12 juta per satu warung. Dengan ukuran yang lebih kecil cuma 2 × 3 meter," tutur Rizki.
Menurut Rizki, dengan omzet yang menurun semenjak diterapkannya parkir berbayar di pintu masuk area stadion, harga tersebut tidak masuk akal. “Langkah kami tetap bertahan,” tegasnya.
Sementara, Pihak Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang belum memberikan tanggapan terkait kejadian ini.
Hingga berita ini ditulis, pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor Kepala Disparpora Kota Serang, Sarnata belum mendapat balasan.
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Merapat, 6 Rekomendasi Wisata Alam di Lebak Yang Hits dan Populer
-
Diduga Hendak Gagahi Anak Mantan Anggota DPRD Cilegon, Pria Bonyok Diamuk Massa
-
Agya Hitam Ringsek Tubruk Tiang Listrik di Lebak, Pengemudi Diduga Mengantuk
-
Sempat Viral, Remaja Pelaku Tawuran di Sukmajaya Cilegon Diamankan Polisi
-
Arief Rosyid Soal Kubu AMIN yang Permasalahkan Singkatan SGIE dalam Debat Cawapres: Kalah ya Kalah Aja
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dari Jeruji ke Industri, BRI Bekali Warga Binaan Nusakambangan dengan Keterampilan Konveksi
-
Jangan Sampai Bocor! Data Ini Haram Dibagikan ke AI
-
Galian Pasir di Cilegon dan Ancaman Longsor, Warga: Rumah Kami Menggantung di Tebing
-
Secercah Harapan untuk 18.000 Warga Serang: Bansos Rp2,2 Miliar Mengalir
-
Status Bahaya: Gelombang Setinggi 4 Meter Ancam Pesisir Lebak, Wisatawan Dilarang Keras Berenang!