Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 14 Desember 2023 | 15:21 WIB
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraBanten.id - Aksi pencopotan baliho ataupun spanduk Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) di wilayah Banten belakangan sempat menyita perhatian publik.

Diketahui, pencopotan baliho Ganjar-Mahfud terjadi sesaat sebelum Mahfud MD datang ke sejumlah wilayah di Banten.

Terkait pencopotan baliho tersebut, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud angkat suara. Puluhan baliho dan spanduk itu disebut telah mendadak hilang setelah dipasang dalam waktu yang berdekatan.

Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, mengatakan, ada sekira 70 baliho yang diduga dicopot dan hilang.

Baca Juga: Bukan Kampanye, Mahfud MD Datang ke Universitas Faletehan untuk Lakukan Ini

"Iya kami mendapat informasi kemarin ada spanduk, 70 spanduk untuk menyambut ke datang Pak Mahfud di banten, dipasang pada siang hari, tetapi pada pukul 3 pagi sudah hilang," Ronny di Jakarta, dikutip dari Suara.com, Kamis (14/12/2023).

"Jadi 70 spanduk untuk menyambut pak Mahfud di mana spanduk itu berisi foto Pak Ganjar dan Pak Mahfud, hilang," sambungnya.

Ronny mengatakan, pihaknya mengaku heran dengan adanya pencopotan baliho dan spanduk itu. Ronny mempertanyakan pelaku pencopotan spanduk.

Ia mempertanyakan pencopotan spanduk dalam jumlah banyak itu pada waktu yang relatif singkat yakni pada dini hari.

"Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini, dalam jangka waktu pada pagi hari dan masih serentak 70 spanduk ini," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Kasus Pengembala Kambing Vs Maling, Bolehkah Dihukum?

Ronny mengaku mempunyai bukti atas kejadian pencopotan baliho dan spanduk tersebut.

"Kami sudah ada bukti-buktinya. Ini teman-teman (sambil menunjukan bukti dari handphone)," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan, adanya dugaan pencopotan baliho ini tidak akan mempengaruhi pemenangan. Sebabnya, ia akan menunjukan dengan program KTP Sakti.

"Jadi teman-teman semua, melihat intimidasi, yang namanya ketua BEM UI saja udah di intimidasi, ini sudah tindakan yang berlebihan, maka kami dalam rapat tadi menegaskan bahwa baliho pak Ganjar dan Prof Mahfud karena banyak dilepas, maka balihonya itu KTP Sakti," katanya.

"Jadi kami turun dengan membawa KTP Sakti, ini menyelesaikan seluruh persoalan rakyat ini dengan satu data," pungkasnya.

Load More