"Lingkungan ini termasuk daerah hulu. Jika di daerah hulunya penuh sampah, bisa menyumbat aliran kali di bagian hilir," papar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Karenanya, Rahmatulloh meminta DLH Kota Cilegon segera turun tangan menangani hal tersebut. Ia meminta DLH Kota Cilegon tak hanya membersihkan sampah dari kali, namun juga menyediakan bak sampah untuk tempat pembuangan sementara warga setempat.
"Kalau dibersihkan saja tanpa dibuatkan tempat pembuangan sampah untuk masyarakat, kali akan tetap penuh sampah," ucapnya.
Lebih lanjut, Rahmatulloh juga meninjau sejumlah jembatan yang diadukan warga sekitar kondisinya membahayakan dan kontruksi sudah keropos dimakan usia.
Baca Juga: Bukan di Pilpres, Bak Prabowo Helldy Agustian Duet Bareng Gibran di Organisasi Ini
Selain karena kerangka bagian bawah sudah keropos, jembatan-jembatan di lingkungan itu tidak memiliki guardrail hingga mengakibatkan sejumlah anak yang jatuh di jembatan tersebut terluka cukup parah.
"Jembatannya tidak punya pembatas kiri dan kanan, kemudian bagian bawahnya sudah keropos. Dasar kali kan penuh cadas, jadi luka anak-anak yang jatuh cukup parah, kalau jatuh tidak patah juga bagus," ujarnya.
Menindaklanjuti aduan warga soal jembatan, Rahmatulloh mengaku akan memperlebar dan membuatkan pembatas jembatan atau guardrail dan memperlebar salah satu jembatan di Lingkungan Panesepan itu.
Sementara, untuk jembatan di jalan utama lingkungan tersebut yang kondisinya telah keropos, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kota Cilegon untuk membangun jembatan utama warga sekitar.
"Insya Allah, saya akan bangun pembatas dan memperlebar jembatan di lingkungan itu. Tapi untuk jembatan utama, DPUTR Kota Cilegon harusnya yang turun tangan. Caleg aja bisa, masa dinas terkait enggak bisa," ucapnya.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Cilegon Terseret Kasus Korupsi Kapal Tunda PT PCM, Diduga Terima Rp500 Juta
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Panesepan Haji Haeruji mengatakan, jembatan yang kondisinya sempit dan tanpa pembatas itu dibangun swadaya oleh masyarakat sekitar. Kata dia, jembatan itu banyak memakan korban anak-anak yang berlarian di sekitar jembatan mengingat di lokasi tersebut terdapat sebuah TK.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Peran Ketiga Tersangka Kisruh Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T Tanpa Lelang
-
Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T Tanpa Lelang, 3 Orang Jadi Tersangka
-
Cilegon Bersih-bersih Aset: Ratusan Kendaraan Dinas Bobrok Siap Dilepas ke Publik!
-
Guru SD di Pelosok Bertaruh Nyawa saat Hendak Mengajar
-
Kronologi Lengkap Oknum Kadin Cilegon "Minta Jatah" ke PT Chandra Asri Alkali (CAA)
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen, Lindungi Kulit Bikin Awet Muda
- 3 Klub Belanda yang Berpotensi Jadi Pelabuhan Baru Marselino Ferdinan
- Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Dianggap Tak Sah, Ustaz Derry Sulaiman Bingung Sendiri
- Loyalitas Tinggi, 3 Pemain Ini Diprediksi Tetap Perkuat PSIS Semarang di Liga 2 Musim Depan
- Pernyataan Resmi PSIS Semarang Usai Jadi Tim Pertama yang Degradasi ke Liga 2
Pilihan
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
-
Teco Sebut Bali United Sudah Punya Nahkoda Baru, Pelatih Eliano Reijnders?
Terkini
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang
-
Ancam Setop Proyek CAA, Ketua HNSI dan HIPMI Digilir Polda Banten
-
Pimpian Grib Jaya Serang Ditangkap Polisi, Gelapkan 13 Mobil dari Banten ke Lampung