SuaraBanten.id - Seorang guru SMAIT Ettauhied, Kota Serang, Banten, Eko Widodo diduga mengalami penganiayaan dari kepala sekolah (Kepala Sekolah), Endang Yusro.
Korban diduga dipukul oleh kepsek SMA swasta itu di depan ruang guru pada 6 Desember 2023 lalu.
Eko Widodo mengungkapkan, penganiayaan yang dilakukan oleh sosok kepala sekolah itu bermula pada pukul 07.26 WIB kepsek menanyakan pengawas ujian yang bertugas di group Whatsapp SMA IT Bait Ettauhied.
"Assalamualaikum, Pengawas Ruang 4 (Santriwan), siapa ya?," tanya sang kepsek melalui pesan whatsapp grup dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat (8/12/2023).
Tak berselang lama, pertanyaan itu kemudian dijawab oleh korban yang menyarankan sang kepsek menggantikan guru tersebut.
"Kepsek juga bisa pak, sesuai Tugas Pokok Fungsi kepsek.. barangkali guru yang bersangkutan berhalangan hadir tanpa konfirmasi," ungkapnya
Namun, sekira pukul 8.20 WIB korban akhirnya tiba di sekolah dan memasuki ruang kantor lalu mengambil soal ujian. Korban kemudian keluar ruangan menuju ruangan tempat berlangsungnya ujian siswa.
Sebelum menaiki motor korban berbincang dengan salah seorang siswa yang tidak mengikuti ujian karena diajak untuk sosialisasi seminar oleh guru Fisika.
Belum selesai korban mengobrol dengan siswa, datang sang kepsek sengaja memarkirkan kendaraan lalu bertanya kepada korban terkait percakapan di group WhatsApp yang sebelumnya.
Baca Juga: Dua Pekerja Proyek TPT di Tigaraksa Tangerang Tertimbun Longsor
Korban kemudian menjawab hal itu merupakan saran seorang guru menjawab pertanyaan. Belum selesai memberi jawaban, kepsek langsung memukul ke arah muka bagian Kiri, tepatnya di pipi bagian rahang bawah.
Korban yang menerima pukulan dari kepala sekolah terkejut dengan kejadian yang sangat cepat ini, karena selevel kepsek berani memukul guru di hadapan siswa.
Dengan alasan ingin menguji apakah itu dilakukan dengan sadar, korban berkata dengan nada menantang
"Ohh begini mental seorang kepala sekolah," ujar sang korban.
Mendengar kalimat korban, pelaku kembali memukul korban. Pertikaian tersebut untungnya dapat segera dilerai oleh satpam, officeboy, dan guru yang melihatnya.
Korban selanjutnya melakukan visum dan melaporkan kasus dugaan penganiayaan ini ke Polsek Serang. Kasus ini sudah dituangkan dalam tanda bukti laporan pengaduan Polsek Serang Nomor TBLP/470/XII/2023/SPKT/Polsek Serang.
Berita Terkait
-
Progres Pembangunan Rumah MBR di Tangerang Capai 42,85%, Target Selesai November 2025
-
Bangunan Sekolah Rusak, Siswa SD Negeri 1 Bone Raya Belajar di Masjid
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Walkot Prabumulih Minta Maaf di Depan Kepala Sekolah, Netizen Soroti Gesturnya: Arogan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai