Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 06 Desember 2023 | 19:46 WIB
Kendaraan berat ekskavator saat merapihkan tumpukan tanah longsor di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. [ANTARA/Azmi Samsul Maarif]

SuaraBanten.id - Sejumlah warga Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten korban longsor masih tinggal di lokasi bencana berharap segera direlokasi.

"Yang jelas kami (warga) Kampung Bugel Lebak saat ini minta kepada pemerintah untuk direlokasi secepatnya dari lokasi tanah longsor," kata salah satu warga Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa Encum (51) dikutip dari ANTARA, Rabu (6/12/2023).

Kata dia, masyarakat yang masih bertahan di lokasi bencana sudah mulai merasakan tidak nyaman. Terlebih, jika hujan turun sejumlah warga pun resah dan ketakutan.

"Setiap malam kita tidak bisa tidur, khawatir kalau terjadi lagi longsor. Makanya kita sudah tidak nyaman," ungkapnya.

Baca Juga: Satukan Visi, Gerakan Banten Nyata Siap Kampanyekan Prabowo-Gibran di Banten

Meski bantuan dari Pemkab Tangerang mencukupi, hal tersebut tak cukup membuat tenang warga sekitar. Karena, menurutnya hidup dengan bayangan keresahan bencana itu sangat terasa trauma yang mendalam.

"Kalau bantuan kita cukup, kemarin sudah ada dari pihak kelurahan/kecamatan. Tapi yang paling utama sekarang keselamatan kita, karena kalau tiap hujan datang selalu waswas. Sekarang hanya berpikir mau pindah saja," katanya.

Sementara, warga lainnya Rosida (49) menyebut dirinya saat ini telah menempati rumah dengan kondisi retak-retak akibat dampak bencana longsor yang terjadi pada Minggu (4/12/2023) lalu.

Kata dia, kondisi tersebut membuatnya tidak nyaman, bahkan hingga mengganggu waktu istirahatnya bersama keluarga.

"Kalau kondisi rumah retak begini kita gak bisa tidur nyaman. Apalagi kalau pas hujan datang, kita selalu kondisi siaga karena khawatir longsor lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Sering Batalkan Bimbingan dan Minta Uang Elektronik, Kelakuan Dosen Pembimbing Untirta Dikeluhkan

Atas kekhawatiran yang dialami warga saat ini, Kawasan Industri Millenium diminta untuk bertanggungjawab.

Karena, longsor yang terjadi terhadap rumah warga a akibat adanya pembangunan atau perluasan kawasan industri yang dikelola Millenium.

"Kami minta pihak pengelola kawasan untuk bertanggungjawab atas semua ini. Karena bencana ini dampak dari pembangunan kawasan industri," ungkap dia.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan sebanyak 10 unit rumah di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa terdampak longsor.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sidrajat di Tangerang, Senin, menyampaikan bahwa musibah longsor yang berdampak pada rumah warga tersebut dampak dari intensitas curah hujan tinggi dan adanya pembangunan kawasan industri yang dikelola Millenium.

"Longsor itu terjadi akibat ada pembangunan kawasan Mileninum yang mengakibatkan terjadinya bencana alam," ucapnya.

Selain rumah tinggal, sebanyak 40 jiwa dengan sembilan kepala keluarga (KK) di Kampung Bugel Lebak, RT/RW 01/03, Kadu Agung itu juga ikut terdampak.

Dalam musibah longsor tersebut tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan bangunan yang dialaminya.

"Ada 40 jiwa warga yang ikut terdampak dalam musibah ini. Namun, dari jumlah itu tidak ada korban jiwa, baik meninggal maupun luka," katanya," kata dia. (ANTARA)

Load More