SuaraBanten.id - Bencana banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Lebak, Banten menyebabkan ratusan rumah rusak. Saat ini BPBD Lebak menetapkan status tanggap darurat bencana.
Penetapan itu mulai 9-23 Oktober 2022, menyusul bencana alam banjir dan longsor terjadi pada Minggu 9 Oktober kemarin.
Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, bencana yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak Minggu, BPBD Lebak mencatat, 655 rumah terdampak banjir dan 124 rumah lainnya rusak akibat tanah longsor dengan rincian 14 rumah rusak berat, 16 rusak sedang, dan 94 rusak ringan.
“Ratusan rumah yang terdampak akibat bencana banjir dan longsor hari Minggu kemarin,” ungkapnya, mengutip dari BantenHits -jaringan Suara.com, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat di Wilayah Ini Waspada Longsor dan Banjir
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di lima kecamatan, yaitu di Bayah, Cibeber, Panggarangan, Cilograng, dan Cigemblong. Bencana banjir disebabkan meluapnya air sungai.
Luapan terjadi di Sungai Cimandur di Bayah, Sungai Cibareno di Cilograng, Sungai Cisiih dan Sungai Cicantra di Panggarangan, Sungai Ciastram di Cibeber, dan Kali Pecang Pari di Cigemblong.
“Banjir itu disebabkan meluapnya air sungai karena memang hujan deras di lokasi waktu kejadian. Longsor juga dipicu karena hujan,” jelasnya.
Selain rumah, BPBD mencatat ada kerusakan pada infrastruktur akibat bencana banjir. Di Bayah ada Jembatan Cimandur putus, jalan antar Kampung Cidikit Girang-Tambleng terkikis, dua masjid di Desa Suwakan rusak ringan, empat fasilitas keagamaan rusak ringan.
Di Cilograng, jalan poros desa amblas 15 meter tepatnya ada di Desa Pasir Bungur. Kemudian ada jembatan penghubung putus di Desa Cibareno, Cilograng, Lebak dengan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor
Di Cikatomas, ada jembatan penghubung antardesa yang rusak berat. Ada juga jembatan swadaya masyarakat di Sajira yang ambruk.
“Selain rumah, juga ada infrastruktur yang rusak ya, seperti jembatan, masjid, atau fasilitas keagamaan, jalan terkikis,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Tanpa Tunggu Lama! Rano Karno Langsung Tancap Gas Atasi Banjir Jakarta
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Klaim Giant Sea Wall Bisa Atasi Abrasi dan Banjir Rob, Pengamat: Kalau Dibiarkan, Jakarta Bisa Tenggelam
-
Banjir Masih Rendam 11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Jalur Alternatif Banjir Kaligawe Semarang Februari 2025, Pengendara Diimbau Lewat Sini
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam