SuaraBanten.id - Kasus dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan, Ketua Dewan Adat Suku Yewena Yosu di Papua Johanes Jonas Mentanaway berharap Lukas punya jiwa besar hadapi KPK.
"Lukas Enembe harus berjiwa besar dan bertanggung jawab serta tidak mengurung diri dengan perlindungan masyarakat, karena hal tersebut dapat mengorbankan masyarakat sekitar," katanya, mengutip dari Antara.
Selain itu, dia menegaskan pihaknya tidak mengakui Lukas Enembe sebagai Kepala Suku Besar di tanah Papua. Hal itu dikarenakan pengukuhan Lukas Enembe terkait dengan kepentingan politik.
"Kami tidak menganggap Lukas Enembe sebagai kepala suku besar Papua, dan melihatnya sebagai agenda kepentingan politik dalam isu tersebut," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Kemendagri Gandeng Stafsus Presiden RI Latih Ratusan Pemuda Papua Bangun Indonesia
Selain itu, pengangkatan sebagai kepala suku besar juga upaya menghindar dari hukum. "Semua masyarakat harus patuh hukum negara," ucapnya.
Dia menjelaskan di tanah Papua, masing-masing suku mempunyai kepala suku, beberapa suku dapat duduk bersama dan menunjuk satu orang yang dianggap punya kekuatan, berpengaruh dan kaya untuk diangkat menjadi kepala suku.
Terkait keinginan pemeriksaan Lukas Enembe yang dilakukan di lapangan merupakan hal yang salah, karena dalam hukum adat juga tidak ada yang melakukan hal itu.
"Dalam aturan adat, pemeriksaan dilakukan di sebuah ruangan peradilan adat," katanya menegaskan.
Sementara itu, terkait masyarakat yang berjaga di kediaman Lukas Enembe harus memberikan kesempatan KPK untuk melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Kemendagri Gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas Local Champion
"Lebih baik pulang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari daripada berdiam di tempat tersebut," pesan Johanes.
Berita Terkait
-
Kemendagri Gandeng Stafsus Presiden RI Latih Ratusan Pemuda Papua Bangun Indonesia
-
Kemendagri Gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas Local Champion
-
PDIP Klaim Kunjungan Ganjar ke Sulsel Bukan Safari Politik: Kepentingan Jateng
-
Bikin Blunder, Zulfan Lindan Dicopot dari Pengurus Partai NasDem
-
Berkas Perkara Diterima PN Yogyakarta, Haryadi Suyuti akan Jalani Sidang Rabu Depan
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Tiga Tradisi di Banten Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Salah Satunya Seba Baduy
-
5 Kandidat Calon Sekda Banten Diajukan ke Mendagri
-
Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Rp5 T
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan