SuaraBanten.id - Tak memberi sanksi pada Indonesia buntut tragedi Kanjuruhan, FIFA mensyaratkan lima poin penting dalam surat yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu dari sarat yang diajukan yakni soal jam pertandingan yang tak boleh digelar terlalu malam.
FIFA dalam surat itu meminta jadwal kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1 harus dirancang lebih ketat. Hal tersebut untuk menghindari peristiwa yang berpotensi memicu terjadinya kerusuhan.
Masih dalam surat tersebut, FIFA meminta kompetisi sepak bola Indonesia hanya digelar Sabtu-Minggu dengan waktu kick-off tidak lebih dari pukul 17.00 WIB.
"Tinjauan terhadap penjadwalan dan waktu pertandingan akan dilakukan, dengan tujuan khusus untuk menghindari waktu pertandingan yang dapat meningkatkan profil risiko pertandingan tertentu," tulis FIFA di poin keempat dalam surat yang ditandatangani Presiden FIFA, Gianni Infantino itu.
"Hal ini dapat mencakup pertimbangan penjadwalan pertandingan selambat-lambatnya pukul 5 sore dan di televisi hanya pada Sabtu dan Minggu, yang mencerminkan korelasi antara waktu kick-off sebelumnya dan pengurangan insiden peristiwa kekerasan di tempat lain," ungkapnya.
Terkait permintaan FIFA tersebut, banyak pihak yang memberi dukungan lantaran sebelumnya juga sempat memandang kick off Liga 1 dianggap terlalu malam khususnya untuk laga yang melibatkan tim-tim besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya, PSIS Semarang hingga Arema FC.
Sebelum terjadi tragedi Kanjuruhan, pertandingan malam hari Liga 1 kerap dilakukan lantaran mempertimbangkan rating televisi ketimbang keselamatan pemain dan suporter, setidaknya telah menelan tiga korban jiwa.
Menurut FIFA, jadwal kick-off sore hari akan memudahkan para penggemar untuk bisa menyaksikan langsung pertandingan di stadion, mempertimbangkan fasilitas transportasi yang ada.
Baca Juga: Indonesia Bebas dari Sanksi FIFA Imbas Tragedi Kanjuruhan, Tapi 5 Syarat Ini Harus Dipenuhi
"Jadwal pertandingan yang lebih konsisten juga harus memungkinkan kehadiran personel keamanan yang lebih terkoordinasi dan teratur untuk mendukung pertandingan," demikian FIFA.
"Kampanye kesadaran di antara pendukung dan masyarakat umum harus diluncurkan untuk memastikan bahwa para pendukung dapat mengantisipasi semua potensi masalah,'' tegasnya.
Berita Terkait
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Dewa United Jadi Pemasok Pemain Terbanyak ke Timnas Indonesia
-
Naturalisasi Belum Tuntas, Miliano Jonathans Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Umumkan 27 Pemain untuk FIFA Match Day, Ini Daftarnya!
-
Maarten Paes dan Ole Romeny Absen di FIFA Matchday September 2025
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Sidak KLHK Berujung Ricuh di Serang, Wartawan dan Pegawai Humas Dianiaya Ormas Hingga Oknum Brimob
-
Kronologi Pengeroyokan 8 Jurnalis di Pabrik Limbah Serang, AJI Desak Polisi Usut Tuntas
-
Akar Kekerasan di PT Genesis: Jejak Racun Timbal yang Diduga Coba Dibungkam dengan Pukulan
-
Brutal di Jawilan: Liput Pabrik Limbah Bermasalah, Wartawan dan Staf KLHK Dikeroyok Preman
-
Bukan Cuma Lebak, Ini 7 Daerah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Banten!