Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 14 September 2022 | 13:39 WIB
ILUSTRASI Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPSA Bagendung. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

“Untuk yang sekarang sebelum ada perjanjian ini atau yang sebelum kita tandatangani, yang kita terapkan adalah tarif tertinggi yaitu Rp85 ribu,” kata Aziz.

Ia tak menampik bila persoalan ini dapat menimbulkan pro kontra di masyarakat. Karenanya, untuk meredam gejolak, ia sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Kebijakan ini juga dapat memberikan feedback kesehjateraan terhadap masyarakat, disamping itu juga dapat memberikan potensi pendapatan kepada daerah. Di lain sisi, Aziz menargetkan jika retribusi ini dalam satu tahun dapat menghasilkan PAD Rp5 miliar.

“Kami menampung aspirasi yang diinginkan masyarakat, dan ini komitmen kami untuk bisa memenuhi apa yang diinginkan oleh masayarakat. Tadi dalam perjanjian kalau memang ada keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi, ya perjanjian ini akan dibatalkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Berserakan di Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan BBM di Dekat Istana Kemarin Tinggalkan 2 Ton Sampah

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More