SuaraBanten.id - Ratusan santri yang tergabung dalam Forum Aliansi Santri Banten menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan atau DPW PPP Provinsi Banten buntut ucapan 'amplop kiai' oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Ucapan orang nomor satu di PPP itu dinilai telah menyinggung dan melecehkan marwah kiai dan pesantren se-Nusantara.
Disela-sela demo perwakilan peserta aksi diterima oleh para pimpinan DPW PPP Banten untuk mendengarkan poin tuntutan.
Dalam aksi tersebut para santri dan kiai menuntut Suharso untuk segera diproses secara hukum karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian atau penghinaan terhadap para kiai.
"Menuntut Suharso Manoarfa segera diproses diadili karena sudah mendistorsi marwah kiai dan pesantren dan segera dijerat pak suharso dengan UU ITE," kata Aries Munandar Kordinator Aksi di halaman kantor DPW PPP Banten, Senin (29/8/2022).
Selian itu, mereka pun mendesak Suharso untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka ke seluruh kiai di Nusantara, karena pernyataannya tersebut telah melukai hati Kiai dan pesantren.
"Kami juga menghimbau ke pak presiden untuk mempertimbangkan pak suharso di kabinet saat ini. Kami dari aliansi Banten akan menjadi garda terdepan menjaga marwah pesantren," tegasnya.
Setelah mendatangi kantor DPW PPP Banten, Forum Aliansi Santri Banten ini juga akan melaporkan kasus dugaan ujaran kebencian oleh Suharso ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten.
"Kita akan melakukan pelaporan ke Polda Banten didampingi lawyer kami," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap 27 Kasus Peredaran Narkoba di Banten Selama Sepekan
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin meminta para santri dan ulama di Banten bersabar dan tidak menelan mentah-mentah soal pemberitaan dugaan ujaran kebencian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Dia pun mengaku belum melihat dan mendengar secara utuh video terkait pernyataan Suharso dalam kegiatan Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP)' di Gedung ACLC KPK, Jakarta, pada 15 Agustus 2022 lalu.
"Saya berharap keluarga PPP Banten dan alim ulama kalau bisa mohon pemberitaan ini jangan ditelan habis-habis dulu sampai jelas," paparnya.
Kendati demikian, ia menguangkapkan akan menyampaikan aspirasi dan tuntitan para santri dan kiai Banten ke DPP PPP terkait polemi amplop kiai yang menjerat Suharso Monoarfa.
"Karena ini amanah kami wajib menyampaikan agar DPP tahu kami telah digeruduk pencinta kiai di Banten itu juga ruh PPP," tutupnya.
Kontributor : Anwar Kusno
Berita Terkait
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
-
Gibran Minta Ponpes Cetak Santri jadi Ahli AI hingga Robotik: Kita Harus Berani Lakukan Lompatan
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kompresor AC vs Kulkas: 5 Perbedaan Utama dan Manfaatnya
-
CSR PIK2 dan BNI Dorong Kemandirian UMKM Teluknaga Lewat Pendampingan Bisnis
-
Program Desa BRILiaN BRI Telah Bina 4.909 Desa di Seluruh Indonesia
-
BRI Dukung Akad Massal KUR bagi 800 Ribu Debitur dan Luncurkan Kredit Program Perumahan
-
Menapaki Usia ke-130, BRI Tegaskan Komitmen sebagai Satu Bank Untuk Semua