SuaraBanten.id - Kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J menyeret nama Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi terus mengungkap tabir baru. Selain motif Irjen Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J, kasus pembunuhan ini juga menyeret kasus lainnya, yakni kasus KM 50.
Kasus KM 50 ini menimbulkan sejumlah kontroversi di masyarakat ditambah bahwa Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kadiv Propam Polri sempat menangani sejumlah kasus besar. Di antaranya tragedi KM 50 Tol Cikampek tersebut.
Berdasarkan video unggahan akun TikTok @heruhermawan_10 yang belakangan viral, pria yang ada dalam video viral tersebut menyebut ada tujuh kesamaan dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan kasus KM 50 ini.
"Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka mubahalah keluarga korban KM 50 sedang berjalan. Terbongkarnya persekongkolan jahat Irjen Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J nampaknya memunculkan desakan masyarakat untuk kembali menggugat kasus KM 50. Pasca kasus ini mencuat ke publik krisis kepercayaan masyarakat kepada polisi nampaknya hampir pada titik nadir," kata pria tersebut di awal video yang viral di TikTok itu.
"Publik menilai jika Ferdy Sambo mampu merekayasa kronologi kasus dalam kematian Brigadir J, bukan tidak mungkin Ferdy Sambo juga melakukan hal yang sama dalam kasus KM 50. Mengingat Irjen Ferdy Sambo merupakan orang yang ikut terlibat langsung dalam kedua kasus ini. Dan berikut adalah beberapa persamaan antara kasus kematian Brigadir J dengan kasus KM 50 yang sama-sama melibatkan Irjen Ferdy Sambo," ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan beberapa kesamaan tersebut diantaranya adalah kamera CCTV di tempat kejadian dinyatakan sama-sama dalam kondisi mati.
"Yang pertama adalah dua kasus ini pelakunya sama-sama merupakan seorang anggota polisi. Persamaan yang kedua, korban tewas karna ditembak bedanya di Duren 3 korbannya 1 orang sementara di KM 50 Cikampek korbannya sebanyak 6 orang," katanya menjelaskan.
"Yang ketiga, kamera CCTV di TKP sama-sama dinyatakan dalam kondisi mati atau mungkin sengaja dimatikan. Yang keempat, skenario yang sama dimana para korban diposisikan sebagai pihak yang bersalah," ungkapnya melanjutkan penjelasannya.
"Jika Brigadir J dituding telah melakukan pelecehan seksual kemudian melakukan penyerangan hingga terjadi baku tembak, sementara para korban KM 50 dituding telah melakukan penyerangan kepada polisi hingga menyebabkan baku tembak yang menewaskan 6 orang korban," ujatnya.
Baca Juga: Keluarga Banyak Tak Setuju Ayah Brigadir J Yang Tak Tega Putri Candrawathi Tersangka
"Skenario yang sama bukan, cuma bedanya kasus kematian Brigadir J skenarionya ternyata ketahuan boong sementara kasus KM 50 skenarionya masih perlu pembuktian," jelas pria tersebut.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan kesamaan lain jika didalam tubuh korban terdapat indikasi adanya dugaan penyiksaan.
"Persamaan kelima adanya keterlambatan informasi kejadiannya kapan diumumkannya kapan, jadi delay dan ada jeda waktu yang cukup lama. Persamaan yang keenam, sempat ada pelarangan keluarga korban untuk melihat kondisi jenazah. Persamaan yang ketujuh, kondisi jenazah sama-sama dalam kondisi mengenaskan yang mengindikasikan adanya dugaan penyiksaan kepada para korban sebelum mereka tewas," ujarnya.
"Dalam kasus KM 50 misalnya, ditemukan luka melepuh seperti luka terbakar di beberapa bagian tubuh para korban. Ditemukan pula luka lebam sekaligus juga luka terbakar alias luka melepuh di bagian kemaluan salah satu korban. Dugaan ini kemudian diperkuat dengan beredarnya rekaman suara yang diduga merupakan korban KM 50 sebelum nyawa mereka dihabisi," paparnya melanjutkan.
Setelah kejadian KM 50, para keluarga korban berkumpul dan melakukan mubahalah. Pria tersebut pun kemudian mengaitkan dengan yang saat ini menimpa Irjen Ferdy Sambo merupakan mubahalah dari korban KM 50.
"Setelah melihat banyaknya persamaan antara kasus kematian Brigadir J dan kasus KM 50 apakah menurut kalian ini hanya merupakan sebuah kebetulan saja atau memang ini sudah direncanakan dari awal. Apa pendapat kalian?. Dan yang lebih mengenaskan khususnya dalam kasus KM 50 para pelaku hanya dipenjara sebentar dan bahkan saat ini mereka sudah dibebaskan," ungkap pria tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
5 Adegan Ciuman Drakor Paling Viral di 2025
-
Fenomena Kasus Bullying Viral: Mengapa Kita Baru Bergerak saat Sudah Telat?
-
Viral! Sepatu Berlumpur Gubernur Aceh Jadi Sorotan Saat Mendampingi Presiden ke Lokasi Bencana
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Siapkan Ruang Khusus Disabilitas, Layanan Perbankan BRI Cilegon Lebih Personal dan Bermartabat
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga