Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 27 Juli 2022 | 07:53 WIB
Suasana Salat 9 Jenazah Korban Kecelakaan Odong-odong di Masjid Baitussurub Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. [Firasat Nikmatullah/Suara.com]

SuaraBanten.id - Kecelakaan odong-odong tertabrak Kereta Api Merak-Rangkasbitung di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2022) kemarin turut menjadi perhatian Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Seperti diketahui, insiden kecelakaan tersebut mengakibatkan 9 penumpang odong-odong meninggal dunia. Korban terdiri dari 6 ibu-ibu dan tiga anak kecil.

Ratu Tatu Chasanah pun mengungkap duka cita atas meninggalnya 9 orang penumpang odong-odong yang tertabrak Kereta Api Merak-Rangkasbitung itu.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. [IST]

“Innalillahi wa inailaihi rajiun, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Serang, kami menyampaikan duka cita atas musibah yang terjadi. Semoga seluruh korban meninggal husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta keikhlasan,” kata Tatu melalui keterangan tertulisnya.

Baca Juga: 9 Korban Kecelakaan Odong-odong Dikebumikan Malam Ini di TPU Cibetik

Tatu juga meminta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jturun tangan membantu korban maupun mengevaluasi kembali pintu perlintasan kereta api di Kabupaten Serang.

“Ibu perintahkan camat, dinas perhubungan, dinas sosial, dan OPD lainnya untuk segera turun, tanggap musibah. Termasuk Rumah Sakit Drajat Prawiranegara untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para korban maupun keluarganya,” ujarnya.

Menurut Tatu, kondisi perlintasan kereta api menjadi masalah bersama. Baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten atau kota.

“Termasuk keberadaan kendaraan odong-odong, tentu harus menjadi evaluasi kita bersama,” ujarnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Baca Juga: Kereta Api Tujuan Rangkasbitung Tabrak Odong-odong di Serang, 9 Orang Tewas

Load More