SuaraBanten.id - Sebuah video seorang pria yang mengancam akan menggantung anak kandung sendiri jika mantan istri tak bersedia rujuk viral di media sosial.
Pria yang diketahui berinisial KN (40) warga Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang itu merekam sendiri video adegan dirinya gantung anak melalui ponselnya. Kemudian, ia mengirimkan video tersebut ke keluarga sang mantan istri.
Dalam video viral itu, tampak sang ayah tampak menempatkan anaknya ke atas ember berwana putih. Anak yang masih balita tersebut sudah dalam kondisi leher terikat dengan tali.
Sang anak sesekali mengeluh sakit saat lehernya terikat namun ayahnya meminta anak tersebut tetap diam. Sambil memvideokan leher anaknya dalam keadaan terikat. Dia mengancam akan mengubur anaknya di tempat tersebut jika tidak menjawab panggilan telepon dirinya.
"Mau diangkat gak, kalau gak diangkat anak kamu saya kubur disini. Diem (ke anak), kamu mau ngurus gak, saya kasih waktu sampe besok. Ini mau dikubur disini," tutur pria dalam video berdurasi 42 detik tersebut.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, video tindakan kekerasan terhadap anak tersebut pun viral hingga ke tangan polisi, berbekal video tersebut Unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) dan Resmob Satreskrim Polres Serang melakukan penyelidikan dan berbasil mengidentifikasi identitas korban dan pelaku.
Kemudian, dilakukan penangkapan dan saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tersangka sudah ditahan di rutan Polda Banten," kata Shinto saat dikonfirmasi, Sabtu (23/7/2022).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku tega melakukan kekerasan terhadap darah dagingnya sendiri lantaran kesal ibu sang anak atau mantan istrinya enggan rujuk dengan dirinya setelah pisah ranjang sejak bulan Juni 2022 silam.
Baca Juga: Teman Suami Sering Menginap di Rumah, Istri Nangis karena Merasa Terganggu dan Tak Bisa Istirahat
"Terduga melakukan hal tersebut sebagai ancaman agar istrinya kembali rujuk dengannya," katanya.
Terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten Hendri mengatakan, akibat tindakan kekerasan yang dialaminya tersebut, anak yang masih balita itu mengalami trauma dan merasa takut saat ketemu orang dewasa.
Sebab, disampaikan Hendri bukan hanya diancam akan digantung, bahkan anak tersebut sempat beberapa kali mengalami kekerasan fisik oleh ayah kandungnya sendiri.
"Anak terlihat ada momen seperti tidak ingin secera langsung berintraksi dengan orang dewasa apalagi laki laki. Butuh waktu si anak bisa percaya. Trauma dalam bentuk kekerasan yang dilakukan orang tuanya," katanya.
Setelah dilakukan, lanjut Gunawan, rupanya ibu korban merupakan istri ketiga pelaku yang dinikah secara siri sehingga anak tersebut tidak memiliki data identitas yang diakui negara.
"Kalau dari cerita istrinya dia istri ketiga dan siri, jadi pelaku punya empat istri," katanya.
Berita Terkait
-
5 Aroma Parfum Pria yang Menjamin Kesan Maskulin dan Berkelas
-
Lari Makin Asyik, Dompet Tetap Tenang: 5 Sepatu Lari Pria Rp 100 Ribuan yang Wajib Dilirik!
-
4 Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI, Lengkap dengan 15 Prompt Terbaru dan Populer!
-
Nadiem Makarim Anak Siapa? Lahir dari Keluarga Antikorupsi, Kini Tersangka Kasus Laptop
-
Benarkah Miniatur Bandai Bisa Jadi Alat Meditasi Modern? Viral Bikin Miniatur Pakai AI!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Tradisi 1939 Hidup Kembali! Tangerang Gelar Arak-arakan Perahu Maulud Penuh Suka Cita
-
Hari Pelanggan Nasional, Direksi BRI Turun Langsung Sapa Nasabah di Berbagai Daerah
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!