SuaraBanten.id - Sejumlah petani mengaku resah dengan aksi orang tak di kenal yang memasang patok di sawah yang mereka garap. Belakangan sawah garapan para petani di Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten dipatok tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan.
Menurut informasi patok yang dipasang oknum tak dikenal itu terbuat dari bambu dan dicat warna merah di bagian atasnya. Meski demikian, pemasangan patok bambu yang dicat warna merah sering terjadi dan menjadi ciri para mafia tanah.
Karena pemasangan patok tersebut, para petani khawatir itu bagian kerja dari mafia tanah yang selama ini kerap terjadi di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang.
“Saya tidak tahu siapa dan kapan patok-patok ini dipasang. Namun patok-patok ini mulai ada sejak hari Senin (6/6/2022) lalu," kata Doni salah seorang petani sekitar (14/6/2021).
Baca Juga: Ribuan Pegawai Honorer Pandeglang Ancam Demo Besar-besaran, Tuntut Solusi Penghapusan Honorer 2023
Kata Doni, patok-patok tersebut tersebar di sejumlah tempat. Padahal, menurutnya hingga saat ini tanah yang mereka garap masih sepenuhnya milik atasanya.
"Tanah itu masih sepenuhnya milik boss saya dan tidak pernah dijual, jadi kenapa itu dipatok?! kami warga, para petani yang sudah turun temurun berada di sini mencari nafkah jadi telantar nasib kami," ungkapnya.
Menjawab keresahan warganya, warga sekitar akan mencabuti patok-patok tersebut. Kata dia, pihak desa juga tidak mendapatkan pemberitahuan apapun terkait pemasangan patok-patok di lahan milik warga tersebut.
"Kami anggap itu patok liar, makanya akan perintahkan aparatur desa untuk mencabuti patok-patok tersebut," ujarnya.
Kontributor : Firasat Nikmatullah
Baca Juga: 84 Hewan Ternak di Serang Positif PMK, Kasus Pertama Ditemukan di Baros
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten