SuaraBanten.id - Seorang warga Kampung Cikeyeup, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten bernama Suhendi (51) terpaksa dibawa menggunakan tandu saat berobat ke Puskesmas sekitar.
Suhendi terpaksa dibawa menggunakan tandu kain lantaran akses jalan di kampungnya menuju Puskesmas rusak parah dan licin akibat hujan.
Salah satu keluarga pasien, Rois mengatakan, pasien terpaksa ditandu dari Kampung Dukuh Handap ke Kampung Cikeyeup sekitar 2 kilometer melalui jalan pintas.
“Kalau rumah aslinya (Suhendi) di Kampung Cikeyeup tapi karena pak Hendi ini kelahiran Kampung Dukuh Handap jadi dirawat di Dukuh Handap. Kebetulan anggota keluarganya juga banyak di Dukuh Handap,” tutur Rois saat dihubungi Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu (4/5/2022).
Baca Juga: Sahaepi Warga Petir Serang Tewas di Pantai Florida Indah
Rois mengungkapkan, warga terpaksa menggunakan tandu lantaran jalan di Kampung Dukuh Handap tidak bisa dilalui oleh roda empat maupun roda dua lantaran kondisi jalan rusak parah. Selain jalan yang masih berupa tanah kondisinya yang licin juga mempersulit jika harus menggunakan kendaraan.
“Kan jalur ke kampung saya itu ada dua jalur, nah yang satu untuk jalur mobil dan yang jalur satunya untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki atau jalan setapak, nah kedua jalur itu ga bisa dilewati karena rusak parah jadi mobil juga ga bisa masuk," ungkapnya.
"Kalau yang jalur kemarin kami lewati itu jalur memotong agar cepat sampai ke kampung sebelah. Jalur itu biasanya digunakan oleh anak-anak sekolah juga. Ditandu itu dari kampung saya ke kampung sebelah yang bisa dilalui mobil jaraknya sekitar 2 kilometer, pasiennya sudah parah jadi harus ditandu jalan satu-satunya,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan keluarganya memang sudah mengalami sakit cukup lama, namun karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu dan akses yang sulit membuat keluarga jarang membawa pasien ke fasilitas kesehatan.
Menurut pengakuan Rois, keluarganya pernah membawa pasien ke bidan hingga dokter di Kecamatan Cibaliung dan diagnosis sementara dari dokter menyatakan bahwa pasien mengalami syaraf kejepit dan penyakit pernapasan.
“Sakitnya memang sudah lama tapi yang paling parah itu selama bulan Ramadan kemarin, sampai drop dan pas lebaran makin parah udah kaya mau meninggal. Pasien ini merupakan keluarga yang tidak mampu jadi pada saat diajak berobat mereka awalnya ga mau karena memikirkan biaya namun setelah diberi pengertian akhirnya keluarganya mau,” ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ogah Dikritik Wakil Rakyat, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan: Kalau Mau Perang di RAPBD Nanti
-
Video Berisi Keluhan Warga Mengenai Sampah dan Jalan Rusak di Malangbong Garut Beredar di Grup Medsos, Beberapa Nama Pejabat Disebut
-
Menumpang Bus, Kurir Sabu ditangkap BNN dan Bea Cukai Banten di Tol Tangerang - Merak
-
Pantas Dedi Mulyadi Kritik Ridwan Kamil-Anne Ratna, Jalan Rusak Jawa Barat 3 Kali Jarak Pandeglang-Banyuwangi
-
7 SMA Terbaik di Kabupaten Tangerang, Cuma Ada Satu SMA Negeri
Pilihan
-
7 SMA Terbaik di Kabupaten Tangerang, Cuma Ada Satu SMA Negeri
-
Singgung PDIP Keok di Banten, Ganjar Pranowo: Banteng Cengeng, Gak Ada Itu!
-
7 Artis Terseret Skandal Video Syur, Rebecca Klopper Sampai Trending Twitter
-
Kades Katulisan Korupsi Dana Desa Rp499 Juta, Uangnya Untuk Beli Skincare?
-
Viral Tukang Jamu Daftarkan Anak ke Pesantren Tahfidz Pakai Uang Koin yang Ditabung di Galon
Terkini
-
7 SMA Terbaik di Kabupaten Tangerang, Cuma Ada Satu SMA Negeri
-
Semai Bibit Golf Potensial, Sinergi Bank Mandiri dan Ciputra Gelar Kejuaran Golf Junior
-
Maju Jadi Capres 2024, Ganjar Pranowo Temui ulama Banten Abuya Muhtadi
-
Hari Ini Ganjar Pranowo Ziarah ke Banten, Bertemu Jawara, Ulama Hingga Milenial
-
Singgung PDIP Keok di Banten, Ganjar Pranowo: Banteng Cengeng, Gak Ada Itu!
-
Viral, Video Sepasang Remaja Mesum di Kawasan Puspemkab Tangerang
-
7 Artis Terseret Skandal Video Syur, Rebecca Klopper Sampai Trending Twitter
-
Kades Katulisan Korupsi Dana Desa Rp499 Juta, Uangnya Untuk Beli Skincare?
-
Kades Katulisan Ditahan Kejari Serang, Diduga Korupsi Dana Desa
-
Penyedia Aplikasi Smart Transportation Ditahan, Dijemput Paksa Usai 3 Kali Mangkir Panggilan Penyidik
-
Komitmen Bangun Bisnis Berkelanjutan, Bank Mandiri Incar Rp5 Triliun dari Penerbitan Green Bond
-
Dirut BRI: Indonesia Masih Sangat Menarik untuk Dijadikan Tujuan Investasi Negara Lain
-
Dukung Pertumbuhan Bisnis Wealth Management, BRI Hadirkan Layanan One Stop Financial Solution
-
Viral, Inara Rusli Buka-bukaan Tidak Direstui Menikah dengan Virgoun
-
Dengan Modal dari BRI, Pengusaha Ini Kini Bisa Produksi 200 Gantungan Kunci per Bulan