SuaraBanten.id - Keluarga korban perang sarung Erwin (17) dan petugas kesehatan yang menanganinya bakal dimintai keterangan oleh pihak kelpolisian. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Fajar Mauludi.
Sebelumnya, polisi memanggil 9 orang untuk dimintai keterangan terkait perang sarung yang memakan korban jiwa beberapa waktu lalu. Pemangilan petugas kesehatan bertujuan untuk memastikan apakah korban meninggal akibat benturan yang disengaja atau tidak disengaja.
Fajar Mauludi mengatakan, berdasarkan foto ronsen yang dimiliki oleh petugas kesehatan yang sempat merawat korban dapat disimpulkan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.
Ia menambahkan, dari keterangan beberapa saksi, ada yang mengaku bahwa saat perang sarung tidak ada satupun orang yang terlibat menggunakan batu dalam sarungnya.
Baca Juga: Viral Perampok Sandera Pegawai Alfamart Jatake Tangerang, Sempat Terjadi Baku Tembak
Mereka menyebut korban terjatuh dan membentur batu atau beton di lokasi lantaran kaki korban tersangkut di sarung salah satu warga.
“Saksi dari dokter itu yang meronsen kan udah ada foto ronsennya tuh, nah dari foto ronsen itu kena benda padat seperti batu di dalam sarung atau terjatuh terus kena batu yang ada di jalan itu. Kalau kena batu di jalanan kan ada bekasnya tuh luka lecet nah kalau ga ada luka lecet berarti ada kemungkinan sarung yang diisi batu,” kata Fajar, Rabu (20/4/2022).
Untuk pemanggilan bibi korban, ia memastikan informasi yang ia dapatkan saat kejadian korban sedang mengaji dan berusaha melerai. Pasalnya, keterangan para saksi yang sudah dipanggil berbeda dengan bibi korban.
“Bibinya tahu kalau korban ini sedang mengaji dan melerai perang sarung nah ini sedang kami dalami lagi, apakah bibinya ini di lokasi pada saat kejadian atau mendengar langsung pada saat itu. Jangan sampai dia memberikan keterangan yang tidak sesuai kejadian,” terangnya.
Fajar melanjutkan, meskipun para warga yang terlibat aksi perang sarung ini masih dibawah umur namun apabila terbukti ada unsur kesengajaan yang dilakukan maka mereka tetap akan dijadikan tersangka dalam kasus ini.
Baca Juga: Penambang Batu Bara di Lebak Tewas di Lubang Galian, Tertimpa Longsor
Tetapi jika fakta di lapangan tidak ditemukan unsur kesengajaan maka kedua belah pihak diperbolehkan menempuh jalur musyawarah jika dibutuhkan.
Berita Terkait
-
5 Kolam Renang di Pandeglang Paling Rekomended, Ini Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
-
Polda Banten Akui Mobil Dinas Polisi yang Isi Bensin di SPBU Ciceri Milik SPN
-
Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel, Polda Banten Angkat Suara
-
Mobil Dinas Polisi Diduga Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Jual Pertamax Oplosan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Satu Hari Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Banten, PAD Capai Rp15 Miliar
-
Viral Oknum Polisi Polres Tangsel Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Disebut Alami Gangguan Mental
-
Sentuhan BRI Bikin Warung Bu Sum Bertransformasi dan Ramai Pengunjung
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda