SuaraBanten.id - Sejumlah pedagang bensin eceran di Kota Cilegon, Banten mengeluhkan aturan dilarangnya membeli BBM jenis pertalite menggunakan jerigen di SPBU.
Diketahui, aturan tersebut dikeluarkan Pertamina menyusul adanya aturan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 37./2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan, resmi mengubah status BBM RON 90 atau Pertalite menjadi bahan bakar khusus penugasan pengganti Premium.
Dampak dari pelarangan membeli Pertalite menggunakan jerigen itu membuat sejumlah pedagang BBM eceran di Kota Cilegon terpaksa menjual Pertamax. Bahkan, tak sedikit pedagang memilih menutup usahanya.
"Kalau Pertalite itu kan harganya terjangkau jadi masyarakat itu pasti pengennya beli Pertalite. Kalau kita untuk saat ini disuruh oleh SPBU itu kan belinya Pertamax, jadi kalau jualannya kurang diminati oleh masyarakat maka dampaknya itu kurang bagus untuk pedagang eceran," kata Supriyanto pedagang bensin eceran kepada SuaraBanten.id di Jalan Maulana Yusuf, Citangkil, Kota Cilegon, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Nelayan Cinangka Meninggal Dunia Tersambar Petir Saat Cari Gurita di Pantai Pasauran
Karena pelarangan tersebut, Supriyanto kini hanya menjual BBM jenis Pertamax. Meski begitu, Ia tetap mengalami kesulitan lantaran berpengaruh kepada pendapatannya akibat tidak menjual Pertalite.
"Kalau masih ada Pertalite kita pendapatan itu sekitar Rp 125 ribu bersihnya, setelah kita disuruh berganti Pertamax ini kita bingung belum bisa memprediksi keuntungan soalnya misal kita belanja berapa ratus ribu itu paling habisnya bisa 3 hari. Tapi pas masih ada Pertalite itu setiap hari belanja, jadi dampaknya luar biasa," terangnya.
Hal senada, diungkapkan oleh Sutarya pedagang BBM eceran yang berlokasi di Jalan Brigjend KH Syam'un, Citangkil, Kota Cilegon. Ia juga mengalami kesulitan akibat dampak pelarangan membeli Pertalite menggunakan jerigen.
Sutarya mengaku, saat ini dirinya lebih memilih untuk tidak berjualan BBM eceran terlebih dahulu, meskipun pihak SPBU masih mengizinkan pembelian BBM jenis Pertamax menggunakan jerigen.
"Pikir-pikir dulu lah untuk jual Pertamax. Sebab yang belinya juga agak sungkan, pasti ke SPBU semua. Makanya ini berpengaruh buat pedagang, biasa omzet lumayan dari total penjualan, sekarang sama sekali gak ada," tuturnya.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak di Kragilan Serang Bakal Tes Kejiwaan
Sutarya menuturkan, sebelum adanya pelarangan tersebut dirinya biasa membeli Pertalite di SPBU sebanyak 100 liter per hari dan selalu habis.
Berita Terkait
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Sisa Pagar Laut di Tangerang Kembali Dibongkar KKP
-
Polda Banten Ringkus Seorang Tersangka Penipuan, Korbannya Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
-
Sopir Truk BBM Jadi Tersangka dalam Kasus Pertalite Dicampur Air di SPBU Pertamina Klaten
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Kabupaten Serang Diprediksi Menurun
-
Dua Orang Tim Andika-Nanang Pelaku Politik Uang Ditangkap di Cikeusal
-
Andra Soni dan Tatu Tinjau PSU di Baros, Bawaslu: Jangan Ada Pelanggaran!
-
Distribusi Logistik PSU Kabupaten Serang di Mancak Penuh Rintangan, Jalan Terjal dan Licin
-
Korban Panganiayaan Oleh Oknum TNI di Serang Alami Trauma Mendalam