Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 31 Maret 2022 | 23:35 WIB
Antrean kendaraan mengular panjang ke Jalan Nasional Cilegon, Kamis (31/3/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Kabar kenaikan BBM alias Bahan Bakar Minyak per 1 April 2022 membuat banyak pemilik kendaraan antre untuk membeli BBM. Antrean panjang mobil pribadi hingga truk angkutan di Kota Cilegon, Banten bahkan mengular hingga keluar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum alias SPBU SKI atau Sari Kuring Indah.

Antrean kendaraan didominasi oleh truk dan mobil-mobil pribadi yang hendak mengisi pertamax, pertalite ataupun solar.

salah seorang pengendaraan roda empat Dewi (38) sengaja datang ke SPBU guna mengisi BBM jenis pertamax. Pasalnya Ia telah mengetahui akan adanya kenaikan harga pada Jumat (1/4/2022) pukul 00.00 WIB.

"Iya mas, sengaja dari rumah mau ngisi bensin (Pertamax) kan nanti malem katanya mau naik, jadi dipenuhin dulu," katanya SuaraBanten.id, Kamis (31/3/2022) malam.

Baca Juga: Sah! Harga Pertamax Rp12.500 per Liter

Dewi tidak mengetahui pasti penyebab naiknya pertamax dan langkanya solar. Bahkan, Ia mengetahui informasi kenaikan pertamax baru di hari ini.

"Kurang tau mas, ini naik karena apa apanya mah, pokonya saya mau ngisi penuh aja sebelum naik," ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Soebirin (28) seorang pengendara roda dua yang juga dengan sengaja rela mengantri selama hampir satu jam guna mengisi BBM jenis pertamax. 

"Mau ngisi pertamax full, soalnya nanti malem infonya mau naik," ungkapnya.

Sementara Yasin (28) seorang sopir truk yang hendak mengisi BBM mengaku harus mengantre lebih dari satu jam untuk mendapatkan solar di SPBU tersebut. Sebab, Ia tidak menemukan solar di SPBU lain.

Baca Juga: Jelang Tengah Malam Ini, Harga Bahan Bakar Minyak Non-Subisidi Pertamax Akan Naik

"Wah, hampir sejam ngantre. Kan emang katanya solar sekarang langka, engga tau kenapa, makanya ngantre panjang ini," ungkap Yasin.

Ia mengaku terganggu dengan antrean panjang truk akibat kelangkaan solar. Pasalnya, Yasin harus buru-buru mengantarkan barang dari Cilegon ke Bekasi, Jawa Barat.

"Sebenernya sih keganggu, makan waktu juga, ini mau nganter palet ke Bekasi," tuturnya.

Hal senada, Riza (20) sopir asal Kota Cilegon mengaku tidak megetahui penyebab kelangkaan BBM solar tersebut. Ia hanya tau bahwa solar sudah mulai langka.

"Iya ngantre lumayan lama ini mas, karena solar langka. Infonya juga nanti malam pertamax naik," tuturnya.

Riza yang juga akan mengirimkan barang ke Jawa Barat merasa terganggu dengan kelangkaan solar. Pasalnya, kata Dia, memakan waktu ketika melakukan pengisian disetiap SPBU.

"Udah hampir seminggu ini, susah cari solar, kalo pun ada pasti ngantre panjang a, kaya sekarang ini," tuturnya.

Ditempat yang sama, Aab (21) seorang kernet sopir truk mengaku agak kerepotan setiap kali mengisi bahan bakar. Dimana, akan membutuhkan waktu minimal satu jam untuk mengantre.

"Repot a keganggu, minimal ngantre satu jam itu pasti tiap kali ngisi solar pas mulai langka ini," singkatnya.

Sementara itu, Arman (38) seorang pegawai SPBU menyampaikan bahwa antrean ditempatnya sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Hal itu disebabkan kelangkaan solar dari pemasok.

"Harganya masih Rp 5.150 perliter. Tapi pembeliannya aja di batasi maksimal 200 liter biar dapat semua," jelasnya.

Dikatakan Arman, kelangkaan solar terjadi karena pembatasan pasokan yang diatur BPH Migas. Sehingga, masing-masing SPBU harus mengatur penjualan agar cukup untuk satu bulan. 

"Kalo kurang dari sebulan kuota habis, kita harus menunggu jatah bulan depannya lagi," terangnya.

Sementara itu, antrean panjang juga terjadi di SPBU yang berada di Jalan Raya Merak, Kotasari, Grogol, Kota Cilegon. Selain dipenuhi kendaraa truk, antrean juga dipenuhi oleh kendaraan pribadi baik motor maupun mobil.


Pantauan Suara.com dilokasi, antrean panjang juga dialami SPBU yang berada di Kelurahan Ramanuju, Ciwandan. Hal itu terjadi karena pada Jumat (1/4/2022) pukul 00.00 WIB, BBM jenis pertamax akan naik dari harga Rp9.000 perliter menjadi Rp16.000 perliter.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More