Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 30 Maret 2022 | 16:19 WIB
AR (28) mafia minyak goreng melakukan reka ulang aksinya mengubah minyak goreng curah menjadi kemasan. [Foto: Nindia/BantenNews.co.id]

SuaraBanten.id - Saat sebagian besar masyarakat mengeluhkan kelangkaan minyak goreng, pria berinisial AR (28), warga Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten justru memanfaatkannya dengan menyulap minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan dan menjualnya dengan harga tinggi.

Dari hasil aksi mengoplos minyak goreng itu, keuntungan yang AR dapatkan setiap harinya bisa mencapai Rp18 juta.

Diketahui, AR yang sebelumnya menjabat direktur sebuah CV dan treder bisnis makanan ringan ini mengkau tidak sulit untuk mendapat jaringan distributor minyak goreng curah yang dianggapnya sebagai agen-agen penjualan.

Berdasarkan pengakuan AR, aksinya mulai mengoplos minyak lantaran ia merasa penghasilannya sebagai treder bisnis makanan ringan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Ia mendapatkan harga Rp13.500 perliter dari distributor minyak goreng pertama.

Baca Juga: Soal Anggaran Gorden Rumah Dinas Anggota DPR RI Rp 48,7 Miliar, Krisdayanti Beri Tanggapan Mengejutkan

Namun, saat melihat krisis minyak goreng, ia terpikir bisa menjadi peluang bisnis baru untuk meraup keuntungan banyak, akhirnya ia nekat membuat usaha minyak goreng kemasan abal-abal.

“Saya ingin punya usaha minyak sendiri. Sehari saya bisa produksi 3.000 liter,” tutur AR usai ungkap kasus mafia minyak goreng di Mapolda Banten, Rabu (30/3/2022).

Bisnis baru yang dijalani AR terbilang sudahdirencanakan matang. Layaknya produsen minyak goreng kemasan sungguhan, AR memiliki 10 karyawan, tutup dan botol minyak untuk mengemas, label hingga mesin pengisi minyak goreng.

AR bahkan mengurus izin SNI palsu, logo sertifikat halal palsu untuk mempermulus aksinya. Minyak goreng kemasan abal-abal miliknya dilabeli dengan merek Laban dan dijual dengan harga sekitar Rp20 ribu sampai Rp22 ribu per botol ukuran satu liter.

Dari penjualan minyak goreng kemasan sulapan itu, AR mendapat keuntungan Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per liternya.

Dengan keuntungan per liter serta produksi harian yang diperolehnya, diperkirakan AR bisa mendapatkan penghasilan sekira Rp18 juta per harinya.

Baca Juga: Ribuan Botol Miras Kiriman dari Jakarta Digagalkan Polres Pandeglang

Selain menjual minyak goreng kemasan sulapan, untuk menarik daya minat pembeli, AR juga membuat paket promo harga miring yakni beli minyak goreng curah free deterjen bubuk.

Tak tanggung-tanggung, minyak goreng sulapan itu dijual tidak hanya di wilayah Banten yakni di sekitar Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang, namun hingga Provinsi Jawa Timur.

Sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga, peribahasa tersebut rupanya pantas untuk AR. Aksi yang dijalankannya sejak November 2021 itu mulai mendapatkan kecurigaan dari masyarakat sekitar. Sebab warna minyak goreng dalam botol kemasan sama dengan yang di dalam plastik namun harganya terpaut jauh berbeda.

Atas kecurigaan tersebut, warga akhirnya melaporkan ke Polres Serang selanjutnya penyelidikan dilakukan oleh Polda Banten.

Dari penyelidikan, Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Banten menemukan gudang milik AR yang berada di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dan berhasil mengamankan AR serta 10 saksi lainnya yang merupakan karyawan serta pemasok kemasan botol minyak pada Senin (28/03/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

“Pelaku diduga tidak hanya satu orang sebab sangat detail dan terstruktur. Kita sedang selidiki, yang jelas pelakunya tidak hanya satu, kita akan kembangkan masalah ini,” Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Banten, Kompol Condro Sasongko.

Load More