SuaraBanten.id - Pengamat Pertahanan dan Keamanan, Robi Sugara menyebut bahwa kritik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait kebijakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kurang tepat.
PSI sebelumnya menyampaikan kritik terkait kebijakan Prabowo Subianto membeli pesawat tempur. Menurut Robi Sugara, pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dan F-15 dalam konteks strategi pertahanan sudah tepat.
"Dalam konteks strategi pertahanan sudah sangat tepat untuk menunjukan ke China dan Amerika," kata Robi, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Minggu (13/2).
Robi menganggap kritik yang disampaikan PSI karena mereka tidak paham soal dua model ancaman yang sedang dihadapi negeri ini. Pertama, ada ancaman bersifat tradisional, dan yang kedua ancaman bersifat nontradisional.
"Seperti konflik laut China Selatan dengan kehadiran AUKUS sejak dirilis oleh Presiden Amerika Joe Biden pada September 2021. Selain itu, di Eropa Timur, Rusia sedang terganggung oleh kehadiran NATO di sana,” ungkapnya.
“AUKUS adalah singkatan dari Australia, United Kingdom, dan Unites States of America yang bersepakat menghalau kekuatan ekonomi dan militer China di Asia Pasifik. Dari AUKUS ini, Australia akan mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir buatan Amerika yang pasti akan membahayakan pertahanan laut kita," papar Robi.
Selain itu, menurut Robi pihak PSI sebenarnya bisa meminta secara detail terkait kontrak pembelian pesawat itu, karena pihak Kemenhan mempublikasikan pembelian itu secara terbuka.
"Kekurangpahaman lainnya dilakukan PSI, pemberitaan pembelian pesawat ini dipubliaksi secara resmi di halaman media sosial Kemenhan dengan menyebut pembelian itu merujuk pada perencanaan yang dilakukan oleh Kemenhan. Dan akan sangat mudah bagi PSI yang memiliki perwakilannya di parlemen meminta secara detail terkait kontrak pembelian pesawat jet tempur tersebut,"
Baca Juga: Menhan Prabowo Jor-Joran Beli Pesawat Tempur, PSI Mengkritik: Indonesia Tuh Butuh Vaksin dan Obat
Berita Terkait
-
Menhan Prabowo Jor-Joran Beli Pesawat Tempur, PSI Mengkritik: Indonesia Tuh Butuh Vaksin dan Obat
-
Menhan Prabowo Beli Pesawat Tempur, PSI Beri Kritik: Musuh Kita Sekarang Virus, Senjata yang Dibutuhkan Obat dan Vaksin
-
Prabowo Borong Pesawat Tempur, PSI: Sekarang Senjata yang Dibutuhkan Obat dan Vaksin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati