Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 10 Februari 2022 | 01:06 WIB
Antrean kendaraan di Pelabuhan Merak mengalami penumpukan akibat cuaca ekstrem. [Suara.com/ Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang menerjang Pelabuhan Merak, Rabu (9/2/2022) malam mengakibatkan kapal tidak bisa sandar untuk memuat ataupun bongkaran penumpang.

Hal itu menyebabkan hampir seluruh dermaga terjadi kepadatan antrean. Bahkan antrean mengular sangat panjang hingga Cikuasa Atas, Merak, Cilegon, Banten.

Gelombang tinggi serta angin kencang di perairan selat sunda mengakibatkan genangan air melebihi pembatas jalan dan memenuhi jalur kendaraan di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (9/2/2022) malam.

Pantauan Suara.com dilokasi, tampak antrean kendaraan calon penumpang kapal dari Cikuasa atas hingga Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem! Antrean Pelabuhan Merak Numpuk, Ombak dan Angin Masih Kencang

Selain intensitas hujan yang cukup deras, angin kencang serta ombak di Perairan Merak juga memprihatinkan. Bahkan, air laut melebihi pembatas jalan hingga menyebabkan kerusakan serta membuat genangan air di jalur menuju Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten.

Akibat cuaca buruk, para calon penumpang pengguna jasa PT ASDP Indonesia Ferry mengaku telah menunggu dua jam lebih untuk bisa menaiki kapal.

"Gatau kalo cuaca di perairan merak masih ekstrem, ternyata ombaknya gede banget," ungkap Riri (24) saat ditemui di lokasi, Rabu (9/2/2022).

Riri yang merupakan seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Cilegon mengaku hendak menyebrang ke Pulau Sumatera. Namun, Ia pemberangkatannya terpaksa tertunda akibat cuaca yang ekstrem.

"Ada keperluan, mau pulang ke lampung, udah hampir 2 jam nungguin kapal," paparnya.

Baca Juga: Gelombang Tinggi di Perairan Merak Kapal Tertahan Berjam-jam, Tidak Bisa Sandar

Hal senada, Rohim (34) mengaku hampir dua jam lebih menunggu pemberangkatan kapal. Pasalnya, cuaca ekstrem membuat kapal yang bersandar terombang ambing oleh ombak yang sangat tinggi.

"Gatau ini mas kapan berangkatnya, ombaknya masih gede, ujan juga," tutupnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait ketinggian gelombang untuk tujuh hari kedepan terhitung sejak 3 Februari hingga 10 Februari 2022 mendatang.

Berdasarkan peringatan dini itu disebutkan bahwa tinggi gelombang di wilayah Perairan Selatan Banten dan Selat Sunda Bagian Selatan masuk dalam kategori sedang yakni 1,25 hingga 2,5 meter. Tinggi gelombang tersebut dapat berisiko tinggi terhadap Perahu Nelayan dan Kapal Tongkang.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More