Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 03 Februari 2022 | 14:07 WIB
Sarana Transportasi Umum (SAUM) di Kota Cilegon terbengkalai dan tidak terawat, Kamis (3/2/2022). [SuaraBanten.id/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Layanan Sarana Transportasi Umum (SAUM) di Kota Cilegon belakangan menjadi sorotan Anggota DPRD Kota Cilegon lantaran terbengkalai dan tidak terawat.

Pantauan SuaraBanten.id Shelter SAUM Cilegon itu tampak tidak dirawat. Hampir keseluruhan shelter lantainya berdebu dan atapnya ambrol.

Anggota Komisi III DPRD Cilegon Rahmatullah angkat suara soal terbengkalainya program SAUM yang merupakan program Dinas Perhubungan Cilegon.

Diketahui, program pelayanan transportasi gratis untuk masyarakat Kota Cilegon yang sempat dilaunching pada 2019 lalu, namun kini tidak lagi beroperasi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 3 Februari 2022 Serang-Cilegon Banten

Menurutnya, program SAUM yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah itu seharusnya dapat dioperasikan kembali agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Cilegon.

Sarana Transportasi Umum (SAUM) di Kota Cilegon terbengkalai dan tidak terawat, Kamis (3/2/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

Pasalnya, dengan adanya program tersebut dapat membantu masyarakat Kota Cilegon yang tidak memiliki kendaraan untuk mobilitas sehari-hari.

"Hal-hal semacam ini menurut saya harus segera dipikirkan ulang, diperbaiki atau program masa lalu soal SAUM dan shelter sebagai penunjang itu harus diperbaiki supaya terpakai," ungkap Politisi Partai Demokrat Kota Cilegon itu, Kamis (3/2/2022).

"Jadi jangan APBD ini terbuang sia-sia, tidak termanfaatkan oleh masyarakat. Jangan operasionalnya baru sekali dua kali ke sininya sudah hilang, lenyap begitu saja," imbuhnya.

Kata Rahmatullah, program Dishub itu tertuang dalam RPJMD kepemipinan sebelum Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta. Saat itu itu, direncanakan akan ada kantong parkir, SAUM lalu shelter untuk menunjangnya.

Baca Juga: Beli Pesawat untuk Rans Cilegon FC, Raffi Ahmad ke Baim Wong: Gue Butuh

"Selama ini saya belum melihat SAUM ini beroperasi kembali, lalu mengembalikan dari plat merah ke plat kuning juga belum dilakukan," ucapnya.

Lebih lanjut, Rahmatullah menyampaikan bahwa shelter atau tempat pemberhentian bus Trans Cilegon Mandiri yang berada di sejumlah ruas jalan di Kota Cilegon itu sebagai penunjang dari program Dishub Kota Cilegon kondisinya nampak semrawut.

"Seperti saya lihat juga di terminal Seruni Cilegon ketika saya mengantar anak saya, saya langsung cek shelternya juga sudah acak-acakan, sudah tidak layak dan tidak terpakai," paparnya.

"Saya lihat sendiri langsung. Sudah terbangun, atapnya sudah pada jebol, besi-besinya sudah pada rusak, ya pokoknya tidak layak pakai lagi," imbuh Ketua Fraksi Persatuan-Demokrat DPRD Kota Cilegon.

Mesti demikian, Rahmatullah meminta agar Pemkot Cilegon agar dapat memperhatikan kembali program tersebut demi kemaslahatan masyarakat Kota Cilegon.

"Siapapun Kepala Dishubnya, siapapun Kepala Daerahnya saya kira perlu dilakukan perawatan, maintenance, manajemen yang baik. Kalau itu baik menurut saya harus dilanjutkan dan segera diperbaiki titik-titik SAUM baik yang ada di JLS, di terminal-terminal diperbaiki dan menempatkan SDM-SDM yang baik. Jangan sampai terjadi kerusakan-kerusakan yang menghabiskan APBD," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cilegon Andi Affandi saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa terkait program SAUM yang terbengkalai itu karena tidak tersedianya anggaran operasionalnya.

"Terkait SAUM di T.A 2022 tidak ada lagi anggaran untuk operasional," terangnya melalui pesan singkat.

Dengan tidak tersedianya anggaran operasional untuk program tersebut, andi mengaku akan membicarakannya dengan Bappeda untuk kelanjutannya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More