Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 21 Januari 2022 | 18:56 WIB
Salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Kranggot. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraBanten.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia telah menetapkan harga minyak goreng turun menjadi Rp14.000.00,- perliter mulai Hari Rabu (19/1/2022) kemarin.

Setelah diketahui, harga ini ditetapkan untuk seluruh penjualan retail baik kemasan premium maupun sederhana.

Meski keputusan harga serentak minyak goreng Rp14 ribu di pasar ritel modern telah diberlakukan, namun ternyata untuk di pasar tradisional belum diberlakukan. Termasuk, di pasar tradisional kranggot Kota Cilegon.

Saat dikonfirmasi, salah satu pegawai UPTD Pasar Kranggot Maryori Dwi menyampaikan bahwa untuk harga minyak goreng di pasar tradisional kranggot masih diberikan jangka waktu satu minggu untuk menyesuaikan, hal ini rupanya membuat para pedagang delima.

Baca Juga: Demi Dapatkan Minyak Goreng Murah, Suami Istri Pura-pura Tak Kenal saat Beli

"Pedagangnya belum mau nurunin harga mas, alasannya karena sisa pembelian sebelumnya. Kemungkinan untuk harga minyak seminggu lagi juga akan turun," ungkap Maryori kepada Suara.com, Jumat (21/1/2022).

Meski demikian, Maryori juga menyampaikan bahwa sejauh ini stok minyak goreng di pasar kranggot masih terbilang aman dan tidak mengalami kelangkaan.

"Untuk stok aman mas, gada kelangkaan," ucapnya.

Sementara itu, Jannah (34) pedagang toko kelontong atau sembako di pasar tradisional mengaku bingung dengan keputusan turunnya harga minyak goreng. Pasalnya, Ia saat membeli harganya masih normal.

"Ini kan pasokan harga lama, kalo dijual dengan harga yang sekarang, Rp14 ribu perliter ya kita rugi dong," ungkapnya.

Baca Juga: Warga Bandar Lampung Keluhkan Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu yang Habis Sejak Kemarin

Senada, Sainah (42) yang juga merupakan pedagang toko sembako di pasar tradisional mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga normal, yakni Rp20 ribu perliter.

"Iyo mas, masih jual harga normal. Mbok ya kalo jual 14 ribu saya malah rugi," ucapnya.

Sementara itu, Inayah (37) seorang pedagang uduk dan gorengan asal lingkungan Tegal Cabe, Citangkil, mengaku kesulitan mencari stok minyak goreng.

"Kan minyak goreng udah turun tuh, dua hari ini ke alfa/indo selalu keabisan terus, jadi deh belinya ke pasar dengan harga normal," singkatnya.

Namun, pantauan Suara.com di minimarket, baik alfamart atau indomart lainnya nampak terlihat stok minyak goreng dalam kemasan dalam keadaan kosong.

"Iya, a. Lagi kosong stok minyak gorengnya, udah dua hari ini, diborong ibu ibu komplek," ucapnya kasir Alfamart yang enggan disebutkan namanya seraya tertawa.

Namun, dikatakan Dia, meski pembelanjaan minyak goreng dalam kemasan dibatasi, maksimal 2 liter satu orang.

"Udah dibatesin juga tetep aja abis a, namanya ibu ibu kan, apalagi di pasar harga masih normal," tutupnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More