SuaraBanten.id - Malang betul nasib Sulistyawati (45) seorang ibu asal Kawasan Ciledug Indah II, Karang Tengah, Kota Tangerang meski menerima untuk disekap selama 12 jam karena tak mampu membayar hutang Rp1 juta. Tak hanya disekap ia juga diancam dibunuh dan dimutilasi saat penyekapan berlangsung.
Menurut pengakuan Sulistyawati, ia disekap oleh pemberi hutang berinisial F pada Jumat (7/1/2022) sekira pukul 15.00 WIB hingga Sabtu (8/1/2022) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Ia menceritakan awal mulainya, ketika dirinya meminjam uang sebesar Rp 1 juta kepada F, namun dirinya, tidak bisa membayar hutang itu sesusai waktu yang ditentukan yakni 10 hari. Karenanya hutang itu membesar menjadi Rp1,6 juta.
“Awalnya saya minjam uang Rp1 juta dikasih waktu 10 hari dan mengembalikan uang senilai Rp1,3 juta. Terus saya enggak bisa bayar pas jatuh tempo, kemudian 10 hari kedepan saya harus bayar Rp1,6 juta,” kata Sulistyawati saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Vaksin Booster di Tangerang Prioritaskan Lansia, Perdana untuk 6.000 Orang
Karena tak bisa membayar hutang tersebut, Sulistyawati dijemput oleh seorang yang diduga menjadi suruhan F. Dia kemudian diajak ke rumah F untuk memberikan penjelasan.
"Pas dijemput itu saya diajak oleh Ani. Bilangnya mau ada pencairan dan saya turuti, enggak taunya saya diajak ke rumah F dan disitulah saya tidak dibolehkan pulang," tuturnya.
Saat penyekapan itu, Sulistyawati mengaku mendapatkan ancaman mulai dari pembunuhan hingga ingin dimutilasi oleh F. Bahkan, dalam peristiwa penyekapan, ia tidak diberikan makan dan minum selama 12 jam.
“Enggak dikasih makan, enggak dikasih minum. Saya diancam mau dibunuh dan dimutilasi,” tuturnya.
Menurutnya, ia sudah beritikat baik untuk membayar hutang tersebut saat penyekapan. Bahkan temannya juga berusaha membayar hutang, agar Sulistyawati dapat keluar dari penyekapan tersebut. Namun, F justru menolaknya dan tetap menyekap hingga 12 jam lamanya.
Baca Juga: Viral Aksi Begal Payudara di Karawaci Tangerang, Polisi Ungkap Korbannya Waria
"Saya sudah ada itikad baik untuk membayarkan saya kasih Rp. 500.000 sama handphone saya seperti yang dia minta. Tapi tetap saja saya tidak boleh keluar, bahkan teman saya yang kemudian membawakan uang lagi 500 ribu juga tidak diterima,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Berkas Pagar Laut Tangerang Dikembalikan, Ini Alasan Bareskrim Tak Masukan Pasal Tipikor
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
-
Jurnalis Juwita Diduga Diperkosa Sebelum Dibunuh, Denpomal Masih Tunggu Hasil Tes DNA Sperma
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis J di Banjarbaru, Bukti Femisida Intim Semakin Brutal
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Tiga Hari Berlangsung, Realisasi Pemutihan Pajak di Tangsel Capai Rp3,6 Miliar
-
Daftar Gerai Samsat di Kota Tangerang untuk Manfaatkan Program Pemutihan Pajak!
-
Andra Soni Siap Sanksi Pagawai Jika Terbukti Pungli Warga Banten: Saya Akan Tindak Tegas
-
Warga Wanasalam Lebak Keluhkan Jalan Rusak, Sudah 10 Tahun Tidak Diperbaiki
-
Usaha Kue Tien Cakes and Cookies Meningkat Drastis Usai Dapat Dukungan BRI